Operasional WorldID Depok Terhenti Sementara, Perbaikan Perangkat Jadi Alasan

Gerai WorldID di Jalan Margonda Raya, Depok, menghentikan sementara aktivitasnya pada Senin (5/5/2025), menimbulkan kekecewaan di antara warga yang telah mengantre untuk proses verifikasi. Menurut pantauan di lokasi, sejumlah petugas terlihat mendatangi ruko tersebut menggunakan kendaraan operasional.

Petugas tersebut membawa sejumlah kardus yang diinformasikan berisi perangkat verifikasi yang akan diperbaiki. "Kita lagi perbaikan alat, jadi alatnya kita bawa dulu untuk pembaharuan," ujar seorang petugas kepada warga yang telah menunggu.

Penghentian operasional ini juga berdampak pada jadwal temu yang telah diatur melalui aplikasi World App. Petugas tersebut mengumumkan bahwa seluruh jadwal yang telah terkonfirmasi dinyatakan tidak berlaku dan warga diminta untuk terus memantau aplikasi untuk informasi lebih lanjut. "Nanti lihat melalui aplikasi saja, kalau jadwal sudah bisa diklik berarti kita sudah buka," tambahnya.

Warga yang telah hadir di lokasi merasa kecewa karena tidak adanya pemberitahuan sebelumnya mengenai penutupan tersebut. Beberapa warga menduga penutupan ini berkaitan dengan pembekuan sementara layanan Worldcoin dan WorldID oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Reza, seorang warga Kukusan, Depok, menyampaikan kekecewaannya. "Saya pikir ini tutup karena ada masalah sama pemerintah. Jelas-jelas enggak ada izin, terus sekarang malah warga disuruh tunggu lagi. Ini programnya aja enggak jelas," ungkapnya.

Senada dengan Reza, Lilis, warga Cimanggis, Depok, mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan. "Kalau memang ada pelanggaran, ya ditindak saja. Jangan biarkan warga datang jauh-jauh, harapan dapat uang, malah bingung begini. Kan kasihan," tegasnya.

Sebelumnya, banyak warga memadati ruko WorldID sejak pagi hari. Mereka datang untuk melakukan verifikasi identitas sesuai jadwal yang tertera di aplikasi World App. Namun, hingga pukul 10.00 WIB, ruko tersebut belum juga dibuka dan tidak ada petugas yang hadir untuk memberikan penjelasan.

Lilik Khodijah, seorang warga Depok, mengaku telah mendapatkan jadwal verifikasi pada pukul 09.00 pagi. "Saya dapat jadwal verifikasi jam 09.00 pagi, tapi sampai sekarang belum ada siapa-siapa yang datang. Tidak ada penjelasan juga," ujarnya.

Rudi, warga lainnya, menjelaskan bahwa proses verifikasi World App melibatkan pemindaian retina mata menggunakan alat khusus. Setelah proses pemindaian selesai, warga dijanjikan akan mendapatkan sejumlah uang. "Saya sih dengarnya dari tetangga, katanya cukup scan mata pakai alat gitu, nanti langsung dapat koin di aplikasi World-nya. Enggak jelas juga koinnya buat apa, tapi katanya bisa diuangkan," jelas Rudi.

Informasi mengenai program ini menyebar luas melalui media sosial, grup WhatsApp, dan obrolan antar tetangga.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin dan WorldID. Tindakan ini diambil menyusul adanya laporan dari masyarakat mengenai aktivitas yang mencurigakan terkait dengan kedua layanan tersebut.

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, menyatakan bahwa pihaknya akan segera memanggil PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan pelanggaran ketentuan penyelenggaraan sistem elektronik. "Langkah ini diambil menyusul laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan layanan Worldcoin dan WorldID," kata Alexander dalam keterangan resminya.