Transjakarta Berkomitmen Penuh: Armada Bus Listrik Penuh di Tahun 2030 untuk Jakarta yang Lebih Hijau
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan melalui program elektrifikasi armada bus Transjakarta. Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transjakarta, Daud Joseph, menegaskan target ambisius untuk mengoperasikan seluruh bus Transjakarta dengan tenaga listrik pada tahun 2030.
Inisiatif ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk Institute for Transportation and Development Policy (ITDP). Direktur ITDP Asia Tenggara, Gonggomtua Sitanggang, menyampaikan bahwa elektrifikasi bus Transjakarta merupakan langkah krusial untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih bersih, sehat, dan inklusif di Jakarta.
"Program ini, dengan dukungan penuh dari DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan, akan meningkatkan jumlah penumpang angkutan umum di rute-rute tertentu melalui infrastruktur fisik terpadu, dan menyediakan sistem informasi inklusif mengenai fasilitas angkutan umum di seluruh Jakarta," ujar Gonggomtua pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh ITDP.
Keputusan Gubernur No. 1053/2022 secara resmi mengadopsi rencana peningkatan elektrifikasi bus Transjakarta pada tahun 2030. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan polusi udara di ibu kota.
Dampak Positif Elektrifikasi Bus Transjakarta
- Pengurangan Emisi: Elektrifikasi bus Transjakarta diproyeksikan dapat mengurangi emisi sebesar 204.340 ton CO2, 58 ton PM2.5, dan 2.893 ton NOx per tahun.
- Peningkatan Kualitas Udara: Penggunaan bus listrik akan mengurangi emisi PM2.5, PM10, NOx, dan SOx yang dihasilkan oleh bus berbahan bakar solar, sehingga berdampak positif pada kesehatan masyarakat.
- Pengurangan Gas Rumah Kaca: Bus listrik diperkirakan dapat mengurangi hingga 60 persen emisi gas rumah kaca (GRK) dibandingkan dengan bus konvensional.
ITDP telah menyusun peta jalan elektrifikasi bus Transjakarta berdasarkan target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Peta jalan ini menjadi panduan strategis untuk mencapai tujuan elektrifikasi secara bertahap dan terukur.
Dengan peralihan menuju armada bus listrik penuh, Jakarta berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi warganya. Langkah ini juga menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dan di seluruh dunia dalam upaya mengurangi emisi dan meningkatkan kualitas hidup melalui transportasi publik yang ramah lingkungan.