Kisah Pilu Sadinem: Penantian Panjang Menuju Tanah Suci Tertunda Operasi

Impian seorang wanita asal Karanganyar, Jawa Tengah, untuk menunaikan ibadah haji kembali tertunda. Sadinem (66), calon jemaah haji (calhaj) yang telah menantikan kesempatan ini, harus merelakan keberangkatannya ke Mekah untuk yang kedua kalinya akibat masalah kesehatan.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kabupaten Karanganyar, Sofyan Hadi, mengungkapkan bahwa Sadinem menjadi satu-satunya calhaj dari wilayahnya yang gagal berangkat pada tahun ini. Wanita tersebut dijadwalkan untuk menjalani operasi tulang di bagian bokong, yang membuatnya tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh dan melaksanakan ibadah haji.

"Dia mau operasi tulang bagian bokong," ujar Sofyan Hadi.

Kisah Sadinem sebenarnya telah dimulai sejak tahun lalu, di mana ia juga seharusnya berangkat haji. Namun, kondisi kesehatannya yang kurang baik, terutama penyakit gula yang dideritanya, memaksa Sadinem untuk menunda keberangkatannya dan menjalani perawatan medis. Bahkan, ia sempat menjalani operasi kaki akibat komplikasi penyakit gula tersebut.

  • Penundaan Sebelumnya: Penyakit gula yang diderita Sadinem menjadi penyebab penundaan keberangkatannya pada tahun sebelumnya.
  • Operasi Kaki: Komplikasi penyakit gula mengharuskan Sadinem menjalani operasi kaki.
  • Operasi Tulang Belakang: Tahun ini, Sadinem kembali harus menunda keberangkatannya karena memerlukan operasi tulang belakang.

Menurut data dari Kementerian Agama (Kemenag), terdapat total 505 calhaj asal Karanganyar yang dijadwalkan berangkat pada tahun ini. Mereka terbagi menjadi 2 kloter dan dijadwalkan masuk ke Embarkasi Donohudan pada 19 dan 20 Mei 2025. Kloter pertama terdiri dari 173 calhaj, sedangkan kloter kedua terdiri dari 332 calhaj.

"Sementara baru itu yang konfirmasi ke kami. Untuk yang wafat sejauh ini tidak ada," kata Sofyan Hadi.

Sebelum konfirmasi pembatalan keberangkatan Sadinem, tercatat 476 dari 491 daftar nominatif calhaj berhak lunas telah melakukan pelunasan. Hal ini berarti ada 15 calhaj yang telah menunda keberangkatannya. Dengan tambahan calhaj cadangan, total terdapat 505 orang yang berpotensi berangkat haji dari Karanganyar.

Kisah Sadinem menjadi pengingat bahwa kesehatan adalah faktor utama dalam menunaikan ibadah haji. Semoga Sadinem segera diberikan kesembuhan dan dapat mewujudkan impiannya untuk mengunjungi Baitullah di masa mendatang.