PTBA dan PGN Kolaborasi Realisasikan Proyek Gasifikasi Batu Bara Senilai Puluhan Triliun Rupiah

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bersinergi dalam proyek strategis untuk mengkonversi batu bara menjadi synthetic natural gas (SNG). Inisiatif ambisius ini diperkirakan membutuhkan investasi mencapai 3,2 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp 52,67 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.459 per dolar AS).

Menurut Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, proyek hilirisasi batu bara ini bertujuan untuk menyediakan alternatif sumber energi gas guna memenuhi kebutuhan domestik. Lokasi pembangunan pabrik SNG direncanakan di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

"Estimasi investasi yang dibutuhkan untuk pabrik ini adalah 3,2 miliar dolar AS," ujar Arsal saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta.

Arsal menjelaskan bahwa proses produksi SNG akan memanfaatkan pasokan batu bara dari PTBA, yang saat ini memiliki cadangan sebesar 2,9 miliar ton (data tahun 2024). Proyek ini akan menggunakan sekitar 8,4 juta ton batu bara kalori rendah untuk menghasilkan SNG sebanyak 240 billion british thermal unit per day (BBTUD), atau setara dengan 1,6 juta ton per tahun.

Dipilihnya Tanjung Enim sebagai lokasi proyek didasarkan pada posisinya yang strategis, berdekatan dengan infrastruktur gas milik PGN. SNG yang dihasilkan akan dialirkan ke wilayah Sumatera Selatan dan Jawa Barat melalui jaringan pipa PGN. Sebagai tambahan, PTBA berencana membangun pipa transmisi sepanjang 57 kilometer menuju stasiun gas Pagardewa.

Model bisnis yang diusung adalah joint venture antara PTBA, PGN, dan mitra teknologi lainnya. SNG akan didistribusikan melalui jaringan pipa ke konsumen akhir. Saat ini, PTBA dan PGN sedang dalam proses penyusunan Head of Agreement (HoA), yang akan diikuti dengan Feasibility Study (FS) untuk mengevaluasi aspek teknis dan keekonomian proyek, serta menentukan formulasi harga yang kompetitif. Berdasarkan kajian awal tahun 2024, harga SNG yang dihasilkan diperkirakan akan kompetitif dibandingkan dengan harga liquefied natural gas (LNG) impor.

Rincian Proyek:

  • Investasi: US$ 3,2 miliar (Rp 52,67 triliun)
  • Lokasi: Tanjung Enim, Sumatera Selatan
  • Pasokan Batu Bara: 8,4 juta ton per tahun (kalori rendah)
  • Produksi SNG: 240 BBTUD (1,6 juta ton per tahun)
  • Distribusi: Sumatera Selatan dan Jawa Barat (melalui pipa PGN)
  • Pipa Transmisi Tambahan: 57 kilometer (ke stasiun gas Pagardewa)
  • Skema Bisnis: Joint Venture (PTBA, PGN, Mitra Teknologi)