Polemik Kepemimpinan di UKSW Salatiga: Rektor Jelaskan Evaluasi dan Rotasi Jabatan
Gelombang diskusi dan dinamika kepemimpinan tengah mewarnai Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Rektor UKSW, Prof. Intyas Utami, angkat bicara terkait pergantian sejumlah pejabat kampus yang sempat memicu reaksi dari kalangan mahasiswa dan dosen dari tiga fakultas yang berbeda.
Prof. Intyas menjelaskan bahwa setiap keputusan terkait perubahan dalam struktur organisasi UKSW, termasuk yang terjadi di Fakultas Hukum, didasarkan pada proses evaluasi mendalam yang dilakukan oleh jajaran pimpinan universitas. Evaluasi ini mempertimbangkan berbagai aspek untuk memastikan efektivitas dan peningkatan kinerja di semua lini.
Perubahan signifikan terjadi pada posisi Dekan Fakultas Hukum. Profesor Umbu Rauta, yang sebelumnya memegang jabatan tersebut sejak 1 Desember 2022, kini diharapkan dapat memberikan fokus penuh pada perannya sebagai Guru Besar Tata Negara dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dimaksud adalah Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat.
Selain itu, Prof. Intyas juga memberikan klarifikasi terkait pemberhentian Wakil Dekan, Indirani Wauran, yang akan efektif per 1 Januari 2025. Menurutnya, keputusan ini telah dikomunikasikan secara terbuka dan memberikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk melanjutkan studi doktoral. Langkah ini sejalan dengan Program Superprioritas UKSW yang mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan tinggi.
Rotasi kepemimpinan merupakan hal yang wajar dan perlu dilakukan untuk menjaga dinamika organisasi. Prof. Intyas menekankan bahwa pergantian Dekan Fakultas Hukum dan penataan pejabat struktural lainnya merupakan bagian dari siklus rotasi kepemimpinan yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kinerja, baik di tingkat fakultas maupun institusi secara menyeluruh.
Saat ini, Dekan Fakultas Hukum yang baru, Profesor Christina Maya Indah, telah memulai tugasnya dengan membentuk tim pejabat struktural baru di fakultas tersebut. Hal ini diharapkan dapat membawa energi dan perspektif baru dalam pengelolaan fakultas.
Menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa dari Fakultas Hukum, Fakultas Teologi, dan Fakultas Teknologi dan Informasi (FTI) pada 5 Mei 2025, Prof. Intyas menegaskan bahwa UKSW adalah kampus yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat. Pihak kampus memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menyuarakan pendapat sesuai dengan Statuta UKSW dan Ketentuan Umum Keluarga Mahasiswa (KUKM). UKSW selalu mendukung mahasiswa dalam menyalurkan aspirasi mereka dengan tetap menjaga suasana kampus yang kondusif.
Poin-poin penting yang disampaikan Rektor UKSW:
- Pergantian pejabat didasarkan pada evaluasi yang matang.
- Rotasi dilakukan untuk meningkatkan kinerja fakultas dan institusi.
- UKSW menjunjung tinggi kebebasan berpendapat bagi mahasiswa.
Beberapa tuntutan mahasiswa dalam aksi demonstrasi tersebut antara lain:
- Fakultas Hukum dan Fakultas Teologi menyoroti tentang arogansi dari pimpinan UKSW
- Fakultas Teknologi dan Informasi (FTI) meminta peningkatan fasilitas penunjang pembelajaran
UKSW berkomitmen untuk terus membuka dialog dengan seluruh elemen kampus dalam rangka menciptakan lingkungan akademik yang kondusif dan mendukung pengembangan potensi mahasiswa secara optimal.