Persidangan Sengit NewJeans vs. ADOR: Kontrak, Diskriminasi, dan Masa Depan Grup K-Pop
Persidangan Sengit NewJeans vs. ADOR: Kontrak, Diskriminasi, dan Masa Depan Grup K-Pop
Sidang perdana kasus sengketa kontrak antara grup idola NewJeans (NJZ) dan agensi ADOR, anak perusahaan HYBE Corporation, telah digelar pada Jumat, 7 Maret 2025. Persidangan yang menegangkan ini menyoroti perselisihan serius antara kelima anggota NJZ – Danielle, Hanni, Minji, Haerin, dan Hyein – dengan manajemen mereka. Di tengah sorotan media yang intens, kedua belah pihak mempresentasikan argumen yang saling bertolak belakang, memperebutkan validitas pemutusan kontrak sepihak yang diklaim NJZ sejak November 2025.
Pihak ADOR, dengan tegas, menuntut NJZ untuk tetap memenuhi kewajiban kontrak yang telah disepakati sebelumnya. Mereka menekankan investasi besar yang telah dilakukan HYBE terhadap NJZ, mencapai 21 miliar won, termasuk pengembangan platform penggemar khusus dan alokasi dana besar untuk produksi dan pemasaran album debut. Lebih lanjut, ADOR mengungkapkan strategi promosi yang dirancang untuk memanfaatkan popularitas BTS, di mana NJZ dipromosikan sebagai 'grup penerus BTS' dan tampil dalam video musik BTS sebelum debut resmi. Pihak ADOR juga membantah klaim pelanggaran kontrak, menyatakan bahwa NJZ telah menerima pembagian keuntungan yang signifikan, mencapai 5 miliar won per anggota.
Sebaliknya, kuasa hukum NJZ menyatakan bahwa ketidakpercayaan yang mendalam telah tercipta antara grup dan agensi. Mereka mengungkapkan serangkaian dugaan ketidakadilan dan diskriminasi yang dialami NJZ, yang memicu keputusan untuk membatalkan kontrak. Salah satu poin utama yang diangkat adalah perlakuan yang dianggap berbeda dibandingkan artis lain di bawah naungan HYBE. Kuasa hukum NJZ menuding HYBE melakukan praktik 'permainan media yang ekstensif', menyeret NJZ ke dalam kontroversi plagiarisme ILLIT, dan merusak hubungan kerja sama dengan Dolphiners Films. Semua kejadian ini, menurut kuasa hukum NJZ, terjadi antara tahun 2023 hingga 2024, dan tidak dialami oleh artis HYBE lainnya.
Lebih lanjut, kuasa hukum NJZ menyoroti dugaan ketidakadilan dalam distribusi tawaran brand, di mana sebuah tawaran brand yang ditujukan untuk Hanni malah diberikan kepada LE SSERAFIM. Selain itu, mereka mempertanyakan kesiapan debut NJZ yang terkesan terburu-buru, dengan LE SSERAFIM didebutkan lebih dulu oleh SOURCE MUSIC, meskipun NJZ telah menyelesaikan evaluasi debut pada Maret 2021. Pihak NJZ menganggap tindakan ini sebagai bukti ketidakpedulian dan prioritas yang salah dari pihak HYBE dan ADOR.
Persidangan ini tidak hanya menyoroti konflik kontrak antara NJZ dan ADOR, tetapi juga mengangkat isu-isu krusial dalam industri K-Pop, termasuk praktik manajemen yang adil, distribusi sumber daya yang merata, dan dampak dari strategi promosi yang berpotensi merugikan artis. Hasil persidangan ini diharapkan akan memberikan preseden penting bagi perlindungan hak-hak artis dalam industri yang kompetitif ini. Publik menantikan kelanjutan persidangan dan putusan akhir yang akan menentukan masa depan karier NewJeans.
Daftar Poin Penting: * Pemutusan Kontrak Sepihak oleh NewJeans. * Tuduhan Diskriminasi dan Perlakuan Tidak Adil dari HYBE. * Investasi Besar HYBE terhadap NewJeans. * Strategi Promosi NewJeans sebagai 'Grup Penerus BTS'. * Kontroversi Plagiarisme ILLIT dan Kerusakan Hubungan Kerja Sama dengan Dolphiners Films. * Distribusi Tawaran Brand yang Tidak Merata. * Debut LE SSERAFIM sebelum NewJeans. * Pembagian Keuntungan NewJeans.