Pendaki Asal Malaysia Tewas Terjatuh ke Jurang di Jalur Torean Gunung Rinjani

Gunung Rinjani kembali menelan korban jiwa. Seorang pendaki asal Malaysia dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam jurang sedalam kurang lebih 100 meter di jalur pendakian Torean pada hari Sabtu, 3 Mei 2025.

Insiden tragis ini terjadi di kawasan Banyu Urip, sebuah area yang dikenal dengan jalur curam yang berada di tepi jurang. Jalur Torean, yang sering digunakan sebagai jalur turun oleh para pendaki setelah berkemah di Segara Anak, memang dikenal memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

Kondisi jalur yang miring dan berada persis di tepi jurang mengharuskan para pendaki untuk ekstra hati-hati. Area Banyu Urip menjadi titik paling menantang karena pendaki harus menuruni jalan menurun yang memiliki kemiringan ekstrem. Meskipun telah dipasang tali pengaman untuk membantu pendaki, risiko terpeleset tetap tinggi, terutama jika kondisi batu pijakan licin.

Oleh karena itu, disarankan bagi para pendaki yang melintasi jalur ini untuk menggunakan alas kaki yang memiliki daya cengkeram yang baik, seperti sepatu gunung dengan sol bergerigi. Selain itu, waktu terbaik untuk melintasi jalur Torean adalah pada musim kemarau, ketika kondisi jalur relatif kering dan tidak licin. Saat musim hujan, jalur ini menjadi sangat berbahaya karena risiko terpeleset meningkat secara signifikan.

Perjalanan turun melalui jalur Torean diperkirakan memakan waktu sekitar 9 jam. Pendaki biasanya memulai perjalanan di pagi hari, sekitar pukul 8 atau 9 pagi, untuk menghindari perjalanan saat hari sudah gelap. Meskipun jalur ini cukup ekstrem dan panjang, pendaki akan disuguhi pemandangan alam yang memukau, termasuk lembah hijau yang indah, sungai yang mengalir jernih, dan air terjun yang menawan. Namun, keindahan alam ini tidak mengurangi risiko yang ada, dan kewaspadaan serta kehati-hatian tetap menjadi kunci utama keselamatan dalam pendakian.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pendaki untuk selalu mempersiapkan diri dengan matang, mematuhi semua aturan dan rekomendasi keselamatan, serta mempertimbangkan kondisi fisik dan cuaca sebelum memutuskan untuk melakukan pendakian, terutama di jalur-jalur yang dikenal memiliki tingkat kesulitan tinggi seperti jalur Torean di Gunung Rinjani.