Kakorlantas Tinjau Kesiapan Tol Cikampek Jelang Operasi Ketupat 2025: Antisipasi Kemacetan dan Kecelakaan

Kakorlantas Tinjau Kesiapan Tol Cikampek Jelang Operasi Ketupat 2025: Antisipasi Kemacetan dan Kecelakaan

Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Agus Suryo Nugroho, Kakorlantas Polri, memimpin peninjauan langsung kesiapan infrastruktur dan lalu lintas di ruas Tol Cikampek pada Sabtu (8/3/2025). Peninjauan ini dilakukan dalam rangka persiapan Operasi Ketupat 2025 yang akan berlangsung mulai 26 Maret hingga 8 April mendatang. Irjen Agus didampingi oleh Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Aries Syahbudin, jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat, serta perwakilan dari Jasa Marga dan Jasa Raharja. Fokus utama peninjauan adalah mengantisipasi potensi kemacetan dan kecelakaan selama periode arus mudik dan balik Lebaran.

Tim peninjau melakukan pengecekan secara detail terhadap sejumlah titik krusial di sepanjang ruas Tol Cikampek. Perhatian khusus diberikan pada pertemuan (interchange) di KM 10, yang menjadi titik pertemuan arus kendaraan dari Tol Tanjung Priok dan Tol JORR menuju Tol Cikampek arah timur (Tol Trans Jawa). Potensi kemacetan di titik ini menjadi perhatian utama mengingat tingginya volume kendaraan yang diperkirakan akan melintas selama Operasi Ketupat. Pengecekan serupa juga dilakukan di interchange KM 25 Gerbang Tol Cibitung, yang merupakan titik pertemuan arus kendaraan dari Jakarta menuju timur Tol Trans Jawa dan arus dari Tol Jagorawi menuju Tol Cikampek arah timur. Kedua titik tersebut dinilai memiliki potensi kemacetan tinggi jika tidak dikelola dengan baik.

Selain itu, Irjen Agus juga meninjau kesiapan pintu keluar Tol Japek II Selatan (JJS), khususnya di exit Tol Sukabunga yang terhubung dengan Kota Deltamas. Pengecekan difokuskan pada Gerbang Tol Cikarang Timur KM 37 dan Gerbang Tol Cibatu KM 34 Meikarta. Kapasitas gerbang tol tersebut dinilai krusial untuk menampung arus kendaraan dari arah Bandung menuju Jakarta yang keluar melalui exit Tol Sukabunga. Irjen Agus menekankan pentingnya memastikan kecukupan kapasitas gerbang tol untuk mengurai kepadatan lalu lintas dari arah Bandung yang biasanya menuju Jakarta via Tol Japek.

Usai peninjauan lapangan, Irjen Agus memberikan sejumlah arahan penting kepada jajarannya. Ia menekankan kesiapan pintu keluar Sukabunga sebagai jalur alternatif dari arah Bandung menuju Jakarta melalui Tol Japek II Selatan. Jalur ini dinilai sangat krusial untuk memecah arus lalu lintas dan mengurangi penumpukan di KM 66, titik pertemuan arus dari timur Tol Trans Jawa dan arus dari Bandung. Irjen Agus juga menyoroti pentingnya koordinasi antara Ditlantas Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat dalam mengantisipasi potensi kemacetan dan kecelakaan di perlintasan sebidang sebelum exit Tol Sukabunga, yang masih berdekatan dengan areal pabrik. Rekayasa lalu lintas yang efektif dan terkoordinasi dianggap sangat penting untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di sekitar area tersebut.

Irjen Agus menutup arahannya dengan menekankan pentingnya semangat dan dedikasi seluruh personel dalam menjalankan Operasi Ketupat 2025. Ia berharap Operasi Ketupat 2025 dapat berjalan aman, lancar, dan selamat bagi seluruh pemudik. Keselamatan dan pelayanan kepada masyarakat menjadi prioritas utama dalam operasi kemanusiaan ini. Koordinasi yang baik antar instansi dan kesiapan infrastruktur diharapkan mampu meminimalisir potensi gangguan dan memastikan kenyamanan pengguna jalan selama periode mudik dan balik Lebaran.

  • Titik rawan macet: KM 10, KM 25, perlintasan sebidang sebelum exit Tol Sukabunga.
  • Jalur alternatif: Tol Japek II Selatan, exit Tol Sukabunga.
  • Koordinasi: Ditlantas Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat, Jasa Marga, Jasa Raharja.
  • Tujuan: Mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan selama Operasi Ketupat 2025.