Razia Satpol PP Aceh Jaring Belasan Pelajar SMA yang Bolos dan Bermain Domino di Warung Kopi
Belasan Pelajar SMA di Banda Aceh Terjaring Razia Saat Jam Sekolah
Banda Aceh - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh menggelar razia pada Senin, 5 Mei 2025, dan mendapati 15 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sedang berada di sebuah warung kopi di kawasan Lampineung, Banda Aceh, saat jam pelajaran berlangsung. Operasi penertiban ini menyasar para pelajar yang kedapatan membolos sekolah.
Menurut keterangan Kepala Satpol PP dan WH Aceh, Jalaluddin, dari 15 siswa yang terjaring, 13 di antaranya didapati tengah asik bermain domino. Sementara dua siswa lainnya hanya kedapatan sedang bersantai di warung kopi tersebut.
"Kami sangat menyayangkan tindakan para siswa yang seharusnya berada di sekolah untuk menimba ilmu, namun justru kedapatan berada di warung kopi," ujar Jalaluddin.
Ia menambahkan, tindakan para siswa tersebut tidak hanya melanggar aturan sekolah, tetapi juga mencerminkan perilaku yang kurang pantas bagi seorang pelajar. Pihaknya sangat menyayangkan tindakan para siswa yang membolos dan melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat.
Tindak Lanjut dan Pembinaan
Menindaklanjuti temuan tersebut, petugas Satpol PP dan WH Aceh memberikan pembinaan langsung di tempat kepada dua siswa yang hanya bersantai. Sementara 13 siswa lainnya yang kedapatan bermain domino, dibawa ke Kantor Satpol PP dan WH Aceh untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut.
Jalaluddin menegaskan bahwa pengawasan terhadap aktivitas siswa di luar jam sekolah merupakan tanggung jawab bersama antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat. Ia berharap, pembinaan yang diberikan dapat memberikan efek jera dan menjadi pembelajaran bagi para siswa agar tidak mengulangi perbuatan serupa.
"Kami akan terus melakukan pengawasan secara rutin di berbagai lokasi yang rawan menjadi tempat berkumpulnya para pelajar saat jam sekolah," tegasnya.
Satpol PP dan WH Aceh mengimbau kepada seluruh pihak, khususnya para orang tua dan pihak sekolah, untuk meningkatkan pengawasan terhadap para siswa agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Disiplin dan kepatuhan terhadap aturan merupakan kunci utama dalam membentuk karakter generasi muda yang berkualitas.