Solusi Jangka Pendek: Ribuan Pekerja Sritex Diproyeksikan Kembali Bekerja Dalam Dua Minggu

Solusi Jangka Pendek: Ribuan Pekerja Sritex Diproyeksikan Kembali Bekerja Dalam Dua Minggu

Pemerintah bergerak cepat merespon pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang melanda PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) pasca penutupan permanen perusahaan tekstil tersebut pada 1 Maret 2025. Sebanyak 10.669 pekerja terdampak PHK ini. Namun, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, memberikan angin segar dengan menyatakan bahwa para pekerja tersebut berpotensi kembali bekerja dalam waktu dekat. Dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (3/3/2025), Menteri Yassierli menegaskan bahwa dalam dua minggu ke depan, para pekerja yang terkena PHK akan mendapatkan pekerjaan kembali.

Kepastian ini didapat setelah Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat yang melibatkan beberapa menteri terkait, tim kurator, dan perwakilan serikat pekerja Sritex. Rapat tersebut difokuskan untuk mencari solusi mengatasi dampak PHK massal ini. Strategi yang diusung adalah penyewaan aset-aset Sritex kepada investor potensial. Hal ini diungkapkan oleh perwakilan Tim Kurator, Nurma Sadikin. Menurut Nurma, penyewaan aset ini dilakukan sebagai langkah sementara sambil menunggu proses pelelangan aset selesai. Strategi ini diharapkan dapat menjaga nilai aset perusahaan yang sedang dalam proses pailit.

"Penyewaan aset ini akan memungkinkan investor untuk memulai kembali produksi di fasilitas Sritex. Secara otomatis, para investor ini akan membutuhkan tenaga kerja, sehingga membuka peluang bagi para pekerja yang terkena PHK untuk kembali bekerja," jelas Nurma. Saat ini, sudah ada beberapa investor yang berminat menyewa aset Sritex. Tim Kurator menargetkan pengumuman pemenang lelang dalam waktu dua minggu ke depan.

Meskipun solusi ini bersifat sementara, Nurma memberikan harapan bahwa setelah masa sewa berakhir, pemenang lelang aset Sritex berpotensi untuk kembali mempekerjakan para pekerja tersebut. "Setelah masa sewa berakhir, pemenang lelang dapat memutuskan apakah akan melanjutkan kerjasama dengan para pekerja atau tidak. Namun, untuk sementara, para pekerja akan bekerja di bawah naungan investor yang menyewa aset Sritex," tambahnya. Langkah ini menjadi upaya pemerintah untuk meringankan beban para pekerja yang terdampak PHK dan memberikan solusi jangka pendek hingga proses pelelangan aset Sritex selesai.

Pemerintah dan Tim Kurator berharap langkah ini dapat memberikan ketenangan kepada para pekerja yang terdampak PHK, sembari menunggu solusi jangka panjang yang lebih permanen. Proses rekrutmen kembali pekerja diharapkan akan berlangsung cepat dan transparan untuk memastikan keadilan bagi semua pihak. Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan para pekerja Sritex.

Berikut poin-poin penting dari upaya pemerintah dalam menangani PHK Sritex:

  • Penyewaan Aset: Tim Kurator akan menyewakan aset Sritex kepada investor untuk memulai kembali produksi.
  • Rekrutmen Kembali: Investor yang menyewa aset Sritex diharapkan akan mempekerjakan kembali para pekerja yang terkena PHK.
  • Jangka Waktu: Proses rekrutmen kembali diperkirakan selesai dalam dua minggu ke depan.
  • Solusi Jangka Pendek: Solusi ini bersifat sementara hingga proses pelelangan aset Sritex selesai.
  • Potensi Lanjutan: Pemenang lelang berpotensi untuk mempekerjakan kembali para pekerja setelah masa sewa berakhir.