Liga Kompas U-14 Usai: Lahirkan Bibit Unggul Sepak Bola Nasional Berkarakter

Liga Kompas U-14 musim 2024/2025 yang didukung penuh oleh BRI telah menuntaskan seluruh rangkaian pertandingan. Kompetisi usia muda ini bukan hanya menjadi ajang adu kemampuan di lapangan hijau, tetapi juga wadah pembentukan karakter melalui penanaman nilai-nilai disiplin dan sportivitas.

Final yang berlangsung di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, menjadi saksi bisu persaingan sengit antara para peserta. Babek SS berhasil mengamankan posisi puncak klasemen dengan perolehan 39 poin dari 14 pertandingan, mengungguli Persigawa yang berada di urutan kedua dengan selisih tiga poin. Pertandingan penutup menjadi penentu bagi tim-tim yang berjuang untuk meraih gelar juara maupun posisi lima besar.

Pekan Raya LKG: Edukasi dan Apresiasi

Penutupan Liga Kompas U-14 dimeriahkan dengan Pekan Raya LKG, sebuah kegiatan yang memadukan unsur edukasi dan apresiasi. LKG Lounge hadir sebagai ruang interaktif yang memperkenalkan nilai-nilai Liga Kompas kepada para pemain muda dan orang tua.

Pengunjung dapat menggali informasi mengenai sejarah kompetisi dan perjalanan para alumni yang kini berkiprah di kancah sepak bola nasional. Selain itu, coaching clinic bersama Firman Utina, Direktur Akademi Dewa United, memberikan motivasi dan semangat juang kepada para pemain muda usia 8-12 tahun.

Liga Kompas U-14 2024/2025 memberikan penghargaan kepada para pemain terbaik. Dimas Anggara dari Babek SS dinobatkan sebagai Pemain Terbaik April, Firki Pratama Gunawan dari Persigawa meraih gelar Kiper Terbaik, dan Rayina Pamungkas dari Babek SS menjadi Pencetak Gol Terbanyak. Mereka menerima hadiah berupa sepatu bola, piala, dan tabungan pendidikan dari BRI.

Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada tiga sekolah sepak bola (SSB) terbaik di klasemen akhir berupa piala, medali, peralatan latihan, dan tabungan pendidikan dari BRI. Sebanyak 18 pemain terpilih akan diberangkatkan untuk mengikuti Piala Gothia di Swedia, dan mereka juga akan menerima tabungan pendidikan dari BRI.

Penyerahan hadiah dilakukan oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Anggota Komite Eksekutif PSSI Eko Setiawan, Asisten Deputi Olahraga Kemenpora Supeni Puddyastuti, dan Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi.

Sepak Bola: Sarana Pendidikan Karakter

Liga Kompas U-14, yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2010, merupakan wujud komitmen Kompas dalam membina pemain sepak bola usia dini. Kompetisi ini hadir sebagai jawaban atas minimnya perhatian terhadap pembinaan usia remaja pada saat itu.

Setelah 12 musim berjalan, Liga Kompas telah menghasilkan talenta-talenta yang kini bermain di Liga 1 dan Liga 2, bahkan menjadi bagian dari tim nasional di berbagai kelompok umur.

Liga Kompas U-14 mengusung visi "mendidik manusia melalui sepak bola" dengan menanamkan nilai-nilai fair play, respect, dan disiplin. Tindakan keras dan kata-kata kasar dapat berakibat sanksi bagi SSB bersangkutan. Pelatih diwajibkan memberikan kesempatan bermain kepada seluruh pemain, minimal 15 menit setiap tiga pekan.

Emilius menjelaskan bahwa Liga Kompas U-14 ingin memberikan pengalaman berlatih, bertanding, dan evaluasi secara rutin kepada para pemain agar mereka terdorong untuk meningkatkan kualitas diri.

"Melalui sepak bola, kami juga ingin mereka belajar disiplin, taat aturan, dan menghormati semua orang," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pembelajaran dan pengalaman ini sangat penting bagi masa depan para pemain. Meskipun tidak semua pemain akan menjadi profesional, pembiasaan sikap disiplin, taat aturan, dan rasa hormat akan membentuk pribadi sukses di berbagai bidang karier.

Liga Kompas U-14 2024/2025 didukung oleh BRI, Kacang Garuda, AIA, Amman Mineral, Ortuseight, dan Le Minerale.