IHSG Mengawali Pekan dengan Kenaikan, Sektor Kesehatan dan Properti Mendorong Penguatan

Bursa saham Indonesia menunjukkan performa positif di awal pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan hari Senin dengan berada di teritori positif, mengindikasikan sentimen pasar yang cukup baik.

Pada penutupan perdagangan, IHSG tercatat naik sebesar 16,22 poin atau setara dengan 0,24 persen, dan bertengger di level 6.831,95. Pergerakan IHSG sepanjang hari ini cukup dinamis, dengan sempat menyentuh level tertinggi di 6.879,10 dan level terendah di 6.824,39.

Sejak pembukaan sesi pertama, IHSG langsung menunjukkan tren kenaikan dan bergerak di kisaran level 6.850-an hingga akhir sesi. Optimisme investor terus berlanjut di sesi perdagangan kedua, di mana IHSG kembali menguat dan mendekati level 6.900-an.

Secara keseluruhan, data perdagangan hari ini mencatat ada 346 saham yang berhasil mencatatkan kenaikan harga (zona hijau), sementara 257 saham mengalami penurunan (zona merah). Sebanyak 201 saham lainnya terpantau stagnan atau tidak mengalami perubahan harga.

Total nilai transaksi yang terjadi pada perdagangan hari ini mencapai Rp 10,48 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 21,35 miliar saham. Aktivitas perdagangan yang cukup tinggi ini menunjukkan minat investor yang masih besar terhadap pasar saham Indonesia.

Beberapa saham yang menjadi penggerak utama (top gainers) dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kenaikan IHSG antara lain adalah:

  • Kalbe Farma (KLBF), yang naik sebesar 5,70 persen ke level 1.390.
  • Ciputra Development (CTRA), yang mengalami kenaikan sebesar 2,15 persen ke level 950.
  • Indah Kiat Pulp & Paper (INKP), yang melonjak sebesar 8,84 persen ke level 5.850.

Di sisi lain, terdapat beberapa saham yang mengalami penurunan harga (top losers) dan memberikan tekanan terhadap pergerakan IHSG, yaitu:

  • Alamtri Resources Indonesia (ADRO), yang turun sebesar 1,33 persen ke level 1.860.
  • Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), yang terkoreksi sebesar 1,90 persen ke level 4.650.
  • Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO), yang mengalami penurunan sebesar 4,46 persen ke level 535.

Pergerakan bursa saham di kawasan Asia secara umum menunjukkan sentimen positif. Indeks Strait Times (Singapura) naik 0,12 persen, sementara Shanghai Composite (China), Nikkei 225 (Jepang), dan Hang Seng (Hong Kong) cenderung stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menunjukkan pelemahan. Rupiah ditutup di level Rp 16.455 per dollar AS, melemah sebesar 0,11 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Berdasarkan kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.421 per dollar AS, menguat dibandingkan hari Jumat sebelumnya.