Shell Pertimbangkan Akuisisi BP di Tengah Fluktuasi Harga Minyak

Raksasa energi asal Belanda, Shell Plc, dikabarkan tengah mempertimbangkan langkah strategis untuk mengakuisisi pesaingnya, BP Plc. Informasi ini mencuat di tengah dinamika pasar energi global yang fluktuatif, dengan harga minyak dan saham perusahaan energi yang mengalami pasang surut.

Sumber anonim yang dikutip oleh Bloomberg mengindikasikan bahwa Shell saat ini masih melakukan evaluasi internal terhadap potensi akuisisi ini. Pertimbangan utama Shell tampaknya adalah menunggu momentum yang tepat, yaitu penurunan lebih lanjut pada harga saham BP dan koreksi harga minyak secara global. Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan nilai akuisisi yang optimal.

"Keputusan akhir sangat bergantung pada pergerakan saham BP," ujar sumber tersebut, menekankan bahwa Shell tidak menutup kemungkinan untuk menunggu inisiatif dari BP atau perusahaan lain sebagai langkah awal dalam proses negosiasi.

Menanggapi rumor yang beredar, juru bicara Shell menolak memberikan konfirmasi atau bantahan secara eksplisit. Pihaknya menyatakan bahwa perusahaan saat ini fokus pada optimalisasi kinerja internal dan peningkatan efisiensi operasional. "Kami memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, meskipun telah ada kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir," ungkap juru bicara tersebut.

Kepala Eksekutif Shell, Wael Sawan, sebelumnya juga mengisyaratkan preferensi perusahaan untuk melakukan pembelian kembali saham Shell. Sementara itu, BP memilih untuk tidak memberikan komentar terkait spekulasi akuisisi ini, sehingga menyisakan tanda tanya besar mengenai kebenaran dan prospek realisasi rencana tersebut.

Jika akuisisi ini benar-benar terwujud, dampaknya akan sangat signifikan terhadap lanskap industri energi global. Shell akan menjelma menjadi entitas raksasa dengan skala yang mampu menantang dominasi pemain besar lainnya seperti ExxonMobil dan Chevron. Konsolidasi ini berpotensi mengubah peta persaingan dan dinamika pasar minyak dan gas dunia.