Mitigasi Bencana Marapi: Pembangunan Sembilan Sabo Dam di DAS Anai Digulirkan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengintensifkan upaya mitigasi bencana lahar dingin Gunung Marapi dengan merencanakan pembangunan sembilan Sabo Dam di Daerah Aliran Sungai (DAS) Anai, yang meliputi wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Inisiatif ini merupakan respons terhadap ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Marapi, terutama potensi banjir lahar yang dapat melanda wilayah sekitar. Pembangunan infrastruktur pengendali sedimen ini diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi, sekaligus memberikan perlindungan bagi masyarakat dan infrastruktur di hilir sungai.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, melalui keterangan tertulisnya menyampaikan komitmen pemerintah dalam mempercepat realisasi proyek strategis ini. Alokasi anggaran sebesar Rp 225 miliar telah disiapkan untuk membiayai pembangunan kesembilan Sabo Dam tersebut. Dengan estimasi biaya per unit sebesar Rp 25 miliar, diharapkan Sabo Dam ini dapat berfungsi optimal dalam menahan material vulkanik dan mengurangi risiko banjir bandang.
Secara rinci, enam Sabo Dam akan dibangun di Kabupaten Tanah Datar, dengan fokus pada Sungai/Batang Malana (3 unit), Sungai/Batang Anai (2 unit), dan satu unit Series River Training Works di Sungai/Batang Pagu-Pagu. Sementara itu, tiga Sabo Dam lainnya akan dibangun di Sungai/Batang Katik, Kabupaten Agam.
Sabo Dam yang akan dibangun mengadopsi sistem bertingkat di tengah bendung. Desain ini memungkinkan air untuk tetap mengalir, sementara sedimen dan material vulkanik dapat tertahan secara efektif. Dalam kondisi aliran debris yang ekstrem, Sabo Dam dirancang untuk memungkinkan overtopping atau pelimpahan terkendali, sehingga dapat meminimalisir risiko kerusakan yang lebih besar di wilayah hilir.
Kondisi aktivitas vulkanik Gunung Marapi yang masih tinggi menjadi perhatian utama. Keberadaan jutaan meter kubik abu vulkanik di lereng gunung menjadi potensi ancaman serius. Oleh karena itu, pembangunan Sabo Dam ini diharapkan dapat memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat dari bahaya galodo atau banjir bandang yang membawa material vulkanik.
Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V telah diinstruksikan untuk segera merealisasikan pekerjaan fisik Sabo Dam sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait juga terus dilakukan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek dan meminimalisir kendala yang mungkin timbul.
Pembangunan Sabo Dam di DAS Anai ini menjadi bagian integral dari upaya mitigasi bencana yang komprehensif di wilayah Sumatera Barat. Selain pembangunan infrastruktur fisik, upaya lain seperti sosialisasi dan edukasi masyarakat, serta peningkatan sistem peringatan dini juga terus dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi risiko bencana.
Tujuan Pembangunan Sabo Dam:
- Mengurangi risiko dan dampak banjir lahar dingin Gunung Marapi.
- Melindungi masyarakat dan infrastruktur di wilayah hilir sungai.
- Menahan material vulkanik dan sedimen secara efektif.
- Meminimalisir risiko banjir bandang.
- Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.