Lonjakan Sampah di TPA Jabon Sidoarjo Selama Ramadan: Tantangan dan Solusi Pengelolaan Limbah

Lonjakan Sampah di TPA Jabon Sidoarjo Selama Ramadan: Tantangan dan Solusi Pengelolaan Limbah

Selama bulan Ramadan 1445 H, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jabon di Sidoarjo mengalami peningkatan volume sampah yang signifikan. Data menunjukan lonjakan volume sampah dari rata-rata 500-600 ton per hari pada bulan-bulan biasa menjadi 700-800 ton per hari selama Ramadan. Hal ini berdampak pada peningkatan total volume sampah hingga mencapai 17.000-18.000 ton per bulan, meningkat sekitar 1.000-1.500 ton dibandingkan bulan-bulan non-Ramadan. Fenomena ini, menurut Kepala UPT TPA Jabon, Hajid, merupakan tren tahunan yang dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi masyarakat, khususnya makanan khas Ramadan.

Hajid menjelaskan, peningkatan volume sampah sekitar 2% ini terjadi hingga menjelang Idul Fitri. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa pengelolaan sampah di TPA Jabon telah mengalami peningkatan signifikan. Penerapan teknologi pengolahan sampah modern, seperti mesin micro tuner, terbukti efektif mengurangi penumpukan sampah dan memperbaiki kondisi lingkungan di sekitar TPA. Perubahan ini terlihat jelas dari kondisi TPA Jabon yang kini jauh lebih bersih dan terbebas dari bau menyengat yang dulu menjadi permasalahan kronis.

Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, dalam kunjungannya ke TPA Jabon memberikan apresiasi terhadap kemajuan pengelolaan sampah yang telah dicapai. Ia menyoroti perubahan drastis kondisi TPA yang dulunya sangat memprihatinkan, kini jauh lebih terkontrol dan bersih. Namun, Mimik juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Ia mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah rumah tangga antara organik dan anorganik.

Sebagai langkah strategis, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo merencanakan beberapa program terintegrasi. Program ini meliputi:

  • Distribusi kantong sampah khusus ke setiap rumah tangga untuk memudahkan pemilahan sampah.
  • Sosialisasi intensif di tingkat desa untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
  • Optimalisasi bank sampah untuk mengelola sampah organik dan mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA.
  • Edukasi langsung kepada masyarakat mengenai teknik pemilahan sampah yang efektif, dengan target pengurangan volume sampah hingga 50%.
  • Keterlibatan aktif Karang Taruna dan elemen masyarakat lainnya dalam pengelolaan sampah, guna menciptakan peluang kerja baru dan pemberdayaan masyarakat.

Mimik Idayana menegaskan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memperbaiki kondisi lingkungan, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi positif bagi masyarakat melalui program pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Program ini diharapkan mampu mengurangi beban TPA Jabon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi seluruh warga Sidoarjo.