Indonesia Raih Apresiasi Global Atas Pengendalian Inflasi yang Efektif
Indonesia Catatkan Kinerja Gemilang dalam Pengendalian Inflasi
Presiden Prabowo Subianto menyoroti keberhasilan Indonesia dalam menjaga tingkat inflasi yang stabil, bahkan termasuk yang terendah di antara negara-negara di dunia. Hal ini disampaikan dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta.
Menurut Presiden, pencapaian ini merupakan indikator penting dari efektivitas kinerja pemerintah dalam mengelola stabilitas ekonomi. Capaian ini menempatkan Indonesia dalam jajaran elit global dalam hal pengendalian harga.
Apresiasi untuk Kepemimpinan Sebelumnya
Prabowo juga memberikan apresiasi kepada pemerintahan sebelumnya di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengakui bahwa fondasi yang kuat dalam pengendalian inflasi telah diletakkan oleh Jokowi, yang didukung oleh pengalaman beliau dalam memimpin daerah sebagai wali kota.
Presiden menekankan bahwa keahlian dalam menjaga stabilitas harga tidak selalu didapatkan dari teori akademis, melainkan juga dari pengalaman praktis di lapangan. Ia juga memuji kerjasama tim yang solid antara berbagai kementerian terkait dalam mencapai tujuan tersebut.
Strategi Pengendalian Inflasi yang Efektif
Prabowo menggambarkan dirinya sebagai manajer tim yang bertugas mengoordinasikan upaya-upaya pengendalian inflasi. Ia menekankan pentingnya kerja sama dan sinergi antar lembaga pemerintah untuk mencapai hasil yang optimal.
Ia juga menyampaikan bahwa banyak negara tertarik untuk mempelajari strategi pengendalian inflasi yang diterapkan oleh Indonesia. Meskipun demikian, ia tidak mengungkapkan detail spesifik dari strategi tersebut, karena menganggapnya sebagai "rahasia dapur".
Data Inflasi Terbaru
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi pada bulan Maret 2025 mencapai 1,65 persen secara bulanan (month-to-month). Secara tahunan (year-on-year), inflasi tercatat sebesar 1,03 persen. Inflasi tahun kalender (year-to-date) dari Maret hingga Desember 2024 adalah 0,39 persen.
BPS mencatat bahwa tingkat inflasi pada Maret 2025 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan Maret tahun 2024.
Kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi pada bulan Maret 2025 adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 8,45 persen, dengan andil inflasi sebesar 1,18 persen.
Komoditas yang dominan mendorong inflasi Maret 2025 adalah tarif listrik dengan andil inflasi sebesar 1,18 persen, cabai rawit dengan andil inflasi 0,06 persen, emas perhiasan dengan andil inflasi 0,05 persen, dan daging ayam ras dengan andil inflasi 0,03 persen.
Selain itu, terdapat komoditas yang masih memberikan andil deflasi pada Maret 2025, yaitu tarif angkutan udara dengan andil deflasi sebesar 0,04 persen.