Solusi Inovatif: Dedi Mulyadi Libatkan TNI dalam Pembinaan Warga Bermasalah di Jawa Barat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengambil langkah progresif dalam menangani permasalahan sosial di masyarakat. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menggagas program pembinaan yang melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mendisiplinkan warga dewasa yang kerap membuat onar dan meresahkan lingkungan.
Program ini menyasar warga yang melakukan tindakan yang melanggar norma sosial, namun tidak terjerat hukum pidana. Contohnya, mereka yang sering mabuk-mabukan, terlibat perkelahian, menelantarkan keluarga, atau melakukan tindakan lain yang mengganggu ketertiban umum. Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa tidak semua permasalahan sosial dapat diselesaikan melalui jalur hukum pidana, sehingga diperlukan pendekatan yang berbeda.
Secara teknis, warga yang terjaring akan diserahkan kepada Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi untuk mendapatkan pembinaan. Selain mendapatkan pelatihan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan, mereka juga akan dibekali dengan berbagai keterampilan praktis seperti:
- Pertanian: Pelatihan mengenai teknik bercocok tanam yang modern dan efisien.
- Peternakan: Pembelajaran mengenai cara beternak hewan yang baik dan benar.
- Perikanan: Edukasi mengenai budidaya ikan yang berkelanjutan.
- Pertukangan: Pelatihan keterampilan dasar dalam bidang bangunan.
Diharapkan, setelah mengikuti program pembinaan, warga yang bersangkutan tidak hanya menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab, tetapi juga memiliki bekal keterampilan yang dapat digunakan untuk mencari nafkah dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa warga yang telah mengikuti pelatihan di bidang konstruksi akan diikutsertakan dalam proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Mereka akan bekerja di bawah pengawasan ketat dari personel TNI, dan gaji yang mereka peroleh akan langsung diserahkan kepada keluarga mereka.
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi permasalahan sosial di Jawa Barat, sekaligus memberikan kesempatan kepada warga yang bermasalah untuk memperbaiki diri dan berkontribusi positif kepada masyarakat.