Ayah Korban Penembakan di Belawan Tiba dari Batam, Keluarga Berharap Keadilan

Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman Muhammad Suhada (15), korban penembakan yang terjadi di Belawan. Roni Asmara (40), ayahanda Suhada, tak kuasa menahan air mata saat menaburkan bunga di pusara putranya, Senin (5/5/2025) di Medan.

Kesedihan mendalam tampak jelas di wajah Roni dan mantan istrinya. Roni, yang sehari-hari bekerja di Batam, baru mengetahui kabar tragis yang menimpa Suhada pada Minggu (4/5/2025) pagi. Kabar awal yang ia terima adalah Suhada sedang dirawat di rumah sakit akibat luka tembak di bagian perut. Kecemasan langsung menghantuinya, dan ia terus menunggu perkembangan berita tentang kondisi putranya.

"Saya dapat kabar anak dirawat di rumah sakit karena ditembak di bagian perut," ujar Roni dengan suara bergetar di lokasi pemakaman.

Kabar duka akhirnya sampai pada Roni dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB. Mantan istrinya mengabarkan bahwa Suhada telah meninggal dunia. Mendengar berita tersebut, Roni sangat terkejut dan menangis. Tanpa menunda, Roni segera memesan tiket pesawat dari Batam menuju Bandara Internasional Kualanamu, kemudian bergegas menuju rumah duka.

Menurut informasi yang diperoleh Roni, Suhada diduga terlibat dalam kerumunan massa yang terlibat tawuran di sekitar Tol Belmera. Hingga saat ini, Roni belum mendapatkan informasi lengkap mengenai kronologi kejadian yang menewaskan anaknya, termasuk dugaan keterlibatan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan.

"Belum tahu. Ya harapan saya, ya gimana baiknyalah. Diusut tuntaslah," tegas Roni dengan nada penuh harap.

Roni telah berpisah dengan ibunda Suhada sejak putranya masih berusia dua bulan. Setelah perceraian itu, Roni merantau ke Batam dan membangun rumah tangga baru. Meski demikian, ia selalu berusaha menjalin komunikasi dengan Suhada.

"Enggak pernah dia bermasalah. Ya yang paling saya ingat, saya bolak-balik mengajak dia ikut dengan saya, tetapi tidak pernah mau. Saya sudah coba bujuk agar tinggal bersama, tetapi dia tetap mau sama ibunya," kenang Roni tentang putranya.

Sebelumnya, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Whisnu Hermawan, telah mengkonfirmasi meninggalnya salah satu remaja yang menjadi korban penembakan oleh Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan. Peristiwa penembakan itu terjadi saat AKBP Oloan Siahaan berupaya membubarkan aksi tawuran di Jalan Tol Belmera pada Minggu (4/5/2025).

Kapolda Sumut menyampaikan bela sungkawa atas insiden yang menewaskan M. Suhada. "Kami turut berdukacita, satu di antara korban meninggal dunia tadi pagi di rumah sakit. Saya atas nama Kapolda Sumatera Utara, beserta jajaran, mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya adik," ujar Whisnu kepada wartawan di Mapolda Sumut.