Otorita IKN Inisiasi 'Kampung Inggris' Guna Sambut Turis Mancanegara

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berupaya mempersiapkan diri dalam menyambut arus wisatawan mancanegara (wisman) yang diprediksi akan meningkat seiring dengan perkembangan IKN sebagai kota internasional. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan menggagas pendirian "Kampung Inggris" di wilayah IKN.

Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat lokal, sehingga mereka dapat berinteraksi dengan wisatawan asing dengan lebih baik. Otorita IKN akan bekerja sama dengan pihak-pihak yang kompeten untuk memberikan pelatihan intensif kepada warga, dengan fokus pada kemampuan percakapan sehari-hari.

Kampung Inggris ini rencananya akan berlokasi di Desa Semoi Dua, Kecamatan Sepaku, dengan lahan seluas 2 hektar yang disiapkan sebagai pusat kegiatan. Namun, visi Otorita IKN tidak terbatas pada area tersebut saja. Mereka bercita-cita untuk menjadikan seluruh desa di sekitar IKN sebagai kawasan yang fasih berbahasa Inggris, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN, Suwito, menjelaskan bahwa pembentukan Kampung Inggris akan memudahkan Otorita dalam memberikan pembinaan bahasa Inggris kepada warga setempat. Metode pembelajaran akan difokuskan pada percakapan (conversation), sehingga penduduk lokal dapat dengan lancar berkomunikasi dalam bahasa internasional tersebut.

Otorita IKN juga berencana untuk mengundang tamu asing yang berkunjung ke IKN untuk berinteraksi langsung dengan penduduk lokal di Kampung Inggris. Diharapkan, interaksi ini akan memotivasi warga untuk terus meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka.

Inisiatif Kampung Inggris ini sejalan dengan komitmen Otorita IKN dalam menerapkan Trigatra Bangun Bahasa, yang mengedepankan:

  • Bahasa Indonesia
  • Pelestarian bahasa daerah
  • Penguasaan bahasa asing.

Suwito menambahkan bahwa IKN mengusung visi sebagai kota dunia untuk semua, sehingga dalam proses pembangunannya menerapkan tiga konsep pendekatan, yakni:

  • Kota hutan (forest city)
  • Kota spons (sponge city)
  • Kota cerdas (smart city).

Dalam implementasi konsep kota cerdas, Otorita IKN tetap memprioritaskan penggunaan bahasa Indonesia dalam interaksi sehari-hari, termasuk dalam penamaan tempat dan petunjuk arah di kawasan IKN. Pelestarian bahasa daerah juga menjadi perhatian utama. Otorita IKN telah melakukan berbagai upaya, seperti mengadakan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah yang melibatkan bahasa daerah, terutama bahasa Suku Balik yang merupakan penduduk asli Sepaku.

Dengan membentuk Kampung Inggris, Otorita IKN berharap dapat mempersiapkan masyarakat lokal untuk menyambut kedatangan wisatawan mancanegara dan menjadikan IKN sebagai kota yang ramah dan inklusif bagi semua orang.