Menjaga Pasokan Darah di Bulan Ramadhan: Upaya Ekstra PMI Aceh Utara dan Lhokseumawe

Menjaga Pasokan Darah di Bulan Ramadhan: Upaya Ekstra PMI Aceh Utara dan Lhokseumawe

Bulan Ramadhan yang penuh berkah tak hanya membawa peningkatan aktivitas ibadah, namun juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) di Aceh. Selama bulan suci ini, ketersediaan darah di sejumlah daerah mengalami penurunan signifikan, memaksa para relawan PMI untuk bekerja ekstra keras dalam upaya memenuhi kebutuhan darah di rumah sakit. Perubahan jadwal donor darah yang disesuaikan dengan waktu sholat Tarawih, serta berkurangnya minat masyarakat untuk mendonorkan darah, menjadi faktor utama penyebabnya.

Di Kota Lhokseumawe, stok darah di UDD PMI hanya cukup untuk tiga hari, dengan total 55 kantong darah yang terdiri dari empat golongan darah: A, B, AB, dan O. Kepala UDD PMI Lhokseumawe, Raisatul Gebrina, menjelaskan strategi yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan ini. Selain menggelar donor darah di halaman masjid setelah sholat Tarawih – yang mampu mengumpulkan sekitar 17-20 kantong darah per sesi – UDD PMI Lhokseumawe juga memanfaatkan unit mobile untuk menjangkau lokasi-lokasi alternatif seperti kafe-kafe. Inisiatif ini memungkinkan kegiatan donor darah berlangsung hingga pukul 00.00 WIB, memperluas jangkauan dan kesempatan bagi masyarakat untuk berdonasi. Gebrina juga mengajak masyarakat untuk menghubungi PMI melalui media sosial dan layanan telepon untuk menjadwalkan donor darah.

Kondisi serupa juga dihadapi oleh relawan UDD PMI Aceh Utara. Kepala Hubungan Masyarakat UDD PMI Aceh Utara, Mawardi, mengungkapkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan stok darah selama Ramadhan. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, UDD PMI Aceh Utara memberikan insentif berupa sembako kepada para pendonor, sebagai bentuk apresiasi atas kepedulian mereka. Meskipun menghadapi tantangan, Mawardi optimistis pasokan darah di Aceh Utara dapat terpenuhi hingga Lebaran 2025. Saat ini, stok darah di PMI Aceh Utara mencukupi untuk lima hari ke depan. Ia pun mengajak masyarakat untuk aktif mendonorkan darah melalui berbagai jalur komunikasi yang telah disediakan oleh PMI, dan menyerukan kepada kepala kantor pemerintah dan swasta untuk menggalakkan budaya donor darah di lingkungan kerja masing-masing. Mawardi menekankan manfaat donor darah, tidak hanya bagi penerima, tetapi juga bagi kesehatan pendonor itu sendiri, termasuk kesempatan untuk mendeteksi penyakit secara dini.

Upaya-upaya ekstra yang dilakukan oleh para relawan PMI di Aceh Utara dan Lhokseumawe menjadi bukti nyata dedikasi dan komitmen mereka dalam menjaga ketersediaan darah untuk masyarakat. Tantangan yang dihadapi selama Ramadhan ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah dan kebutuhan untuk terus mendukung kegiatan kemanusiaan ini.