Prabowo Subianto Tegaskan Independensi Kepemimpinannya, Akui Konsultasi dengan Jokowi
Prabowo Subianto Bantah Tudingan Kendali dari Jokowi
Presiden Prabowo Subianto dengan tegas membantah segala tudingan yang menyebut dirinya sebagai presiden boneka dan dikendalikan oleh mantan Presiden Joko Widodo. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat bersama para menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025), sebagai respons atas berbagai spekulasi yang beredar di masyarakat.
"Saya seringkali dituduh sebagai presiden boneka, seolah-olah Pak Jokowi setiap malam menelepon dan mengarahkan saya. Saya tegaskan, itu tidak benar," ujar Prabowo dengan nada serius. Beliau menekankan bahwa konsultasi dengan tokoh-tokoh bangsa, termasuk mantan presiden, adalah bagian dari kepemimpinan yang bijaksana, bukan indikasi adanya kendali.
Menurut Prabowo, meminta saran dan pendapat dari para pemimpin terdahulu yang memiliki pengalaman panjang dalam menjalankan roda pemerintahan adalah hal yang wajar dan justru mencerminkan sikap terbuka serta keinginan untuk terus belajar. Ia menjelaskan bahwa setiap presiden memiliki tantangan dan keberhasilan tersendiri, sehingga masukan dari mereka sangat berharga untuk kemajuan bangsa.
Konsultasi Sebagai Bentuk Penghargaan dan Pembelajaran
Prabowo juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki masalah untuk menghadap dan berdiskusi dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Baginya, semua tokoh bangsa tersebut memiliki kontribusi besar bagi Indonesia dan patut dihormati.
"Bahwa kita berkonsultasi, itu benar. Seorang pemimpin yang bijak akan selalu terbuka untuk berdiskusi, meminta pendapat, dan mencari saran. Beliau-beliau ini telah memimpin negara selama 10 tahun, dan saya tidak melihat ada masalah untuk menghadap dan meminta nasihat," ungkapnya.
Sentilan Humor Prabowo Terkait Konsultasi dengan Para Pendahulu
Dalam suasana yang lebih santai, Prabowo sempat melontarkan kelakar yang disambut tawa oleh para menteri yang hadir. Ia mengatakan, andai saja memungkinkan, dirinya juga ingin meminta saran dari para presiden yang telah wafat, seperti Gus Dur, Soeharto, dan bahkan Bung Karno.
"Kalau bisa menghadap Gus Dur, kalau bisa (menteri ketawa), menghadap Pak Harto, menghadap Bung Karno. Loh minta saran, minta pandangan, Pak Jokowi berhasil 10 tahun, orang suka-tidak suka," ujarnya sambil tersenyum.
Prabowo menjelaskan bahwa keberhasilan Jokowi selama 10 tahun memimpin Indonesia tidak dapat dipungkiri, terlepas dari berbagai opini dan pandangan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, ia merasa penting untuk terus menjalin komunikasi dan meminta masukan dari Jokowi demi kemajuan bangsa.
Dengan pernyataan ini, Prabowo Subianto berupaya untuk meredakan berbagai spekulasi dan keraguan terkait independensi kepemimpinannya. Ia ingin menegaskan bahwa dirinya adalah pemimpin yang terbuka, bijaksana, dan senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa di atas segala-galanya.