Jonathan Frizzy Terancam Penahanan Terkait Kasus Vape Ilegal Berisi Etomidate

Aktor Jonathan Frizzy, yang dikenal dengan nama panggilan Ijonk, menghadapi kemungkinan penahanan terkait keterlibatannya dalam kasus peredaran vape ilegal yang mengandung zat terlarang, etomidate. Pihak kepolisian tengah mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan final mengenai penahanan yang bersangkutan. Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Ronald FC Sipayung, menyatakan bahwa Ijonk telah menjalani pemeriksaan dan bersikap kooperatif, meskipun kondisi kesehatannya dilaporkan kurang baik.

"Penyidik menjemput tersangka dari Serpong, dan kondisi kesehatannya memang terlihat kurang baik. Meskipun demikian, yang bersangkutan bersikap kooperatif dan memberikan keterangan kepada penyidik," ujar Kombes Ronald dalam konferensi pers.

Kepolisian memiliki waktu hingga pukul 19.00 WIB untuk menentukan nasib Jonathan Frizzy. Keputusan penahanan akan didasarkan pada berbagai aspek, termasuk kondisi kesehatan sang aktor. Mengingat kondisi fisiknya yang belum memungkinkan untuk banyak bergerak, Jonathan Frizzy tidak dihadirkan dalam konferensi pers.

Peran Jonathan Frizzy dalam Kasus Penyelundupan Etomidate

Investigasi polisi mengungkap peran aktif Jonathan Frizzy dalam jaringan penyelundupan etomidate dari Malaysia ke Indonesia. Ijonk diduga menghubungi seorang berinisial ESD untuk memesan cartridge pod berisi cairan yang mengandung etomidate.

"Tersangka JF menghubungi ESD untuk membeli cartridge pod berisi liquid yang mengandung etomidate," jelas Kombes Ronald.

Selain itu, Jonathan Frizzy diduga menyiapkan kurir untuk menjemput vape ilegal tersebut. Seorang tersangka berinisial BTR membawa 100 buah vape etomidate langsung dari Malaysia, dan sebagian di antaranya milik Ijonk. Aktor tersebut juga diduga berperan dalam memfasilitasi penjemputan cartridge pod berisi cairan etomidate. Sebanyak 40 cartridge pod dari 100 buah yang dibawa BTR adalah milik Jonathan Frizzy.

Lebih lanjut, Jonathan Frizzy diduga mengorganisir pengiriman vape etomidate melalui grup WhatsApp bernama 'Berangkat'. Grup ini digunakan untuk mengatur dan mengawasi peredaran obat keras tersebut.

"Yang membuat grup WhatsApp 'Berangkat' ini JF," pungkas Kombes Ronald.