Praktik Pembakaran Limbah Plastik dalam Produksi Tahu Goreng di Surabaya Dikritik YouTuber Asing

Praktik penggunaan limbah plastik sebagai bahan bakar dalam proses produksi tahu goreng di Surabaya menjadi sorotan tajam seorang YouTuber asal Australia, Andrew Fraser. Melalui video dokumenternya yang berjudul 'Indonesia's TOXIC TOFU Timebomb: Poisoning Millions Daily', Fraser mengangkat isu serius terkait dampak kesehatan dan lingkungan yang ditimbulkan oleh praktik tersebut.

Dokumenter ini memperlihatkan bagaimana industri tahu goreng di Surabaya secara masif menggunakan limbah plastik sebagai alternatif bahan bakar yang lebih murah dan mudah didapatkan. Fraser menggambarkan kondisi pabrik-pabrik tahu yang dipenuhi tumpukan sampah plastik, yang kemudian dibakar dalam tungku-tungku besar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan dalam proses penggorengan tahu. Asap hitam pekat hasil pembakaran plastik mencemari udara dan lingkungan sekitar, menciptakan kondisi kerja yang tidak sehat bagi para pekerja.

Dalam video tersebut, Fraser tidak hanya menyoroti dampak visual dan pencemaran udara, tetapi juga bahaya kesehatan jangka panjang yang mengintai para konsumen tahu goreng. Ia merujuk pada studi tahun 2019 yang menunjukkan bahwa telur ayam kampung yang hidup di dekat pabrik tahu memiliki tingkat dioksin tertinggi kedua di Asia, setelah Vietnam pasca perang. Dioksin adalah zat berbahaya yang dapat menyebabkan cacat lahir, kanker, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Fraser juga melakukan investigasi mendalam dengan mengunjungi beberapa pabrik tahu goreng dan mewawancarai para pekerja. Ia mencicipi tahu goreng yang diproduksi dengan bahan bakar plastik, untuk memahami mengapa masyarakat Surabaya masih mengonsumsi produk tersebut meskipun mengetahui potensi bahayanya. Ia menemukan bahwa faktor ekonomi dan ketersediaan limbah plastik menjadi alasan utama para produsen tahu memilih bahan bakar tersebut.

Fraser menekankan bahwa masalah ini sebenarnya dapat diatasi. Ia mencontohkan beberapa pabrik tahu yang menggunakan tungku kayu khusus dan mengklaim bahwa tungku tersebut lebih efisien daripada pembakaran plastik dalam jangka panjang. Meskipun investasi awal untuk tungku kayu lebih mahal, namun biaya operasionalnya lebih rendah dan yang terpenting, lebih ramah lingkungan.

Dokumenter ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penggunaan limbah plastik sebagai bahan bakar dalam produksi makanan, serta mendorong para produsen tahu dan pemerintah untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan dan aman bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.