Kerentanan Digital: Sandi Sederhana '1234' Masih Jadi Favorit Peretas
Pengguna Internet Terus Berisiko Akibat Kata Sandi Lemah
Laporan terbaru mengungkap bahwa kata sandi sederhana seperti "1234" masih menjadi pilihan populer di kalangan pengguna internet di seluruh dunia. Hal ini menempatkan jutaan akun dalam risiko besar terhadap serangan siber.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Cybernews menemukan bahwa mayoritas dari 19 miliar kata sandi yang bocor antara April 2024 dan April 2025 adalah kombinasi yang mudah ditebak dan rentan terhadap peretasan. Fakta ini mengindikasikan kurangnya kesadaran akan keamanan digital di antara masyarakat global.
Dominasi Kata Sandi Lemah
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa sekitar 94% dari kata sandi yang bocor tergolong lemah. Selain "1234", variasi populer lainnya termasuk "123456", "password", dan "qwerty". Kombinasi-kombinasi ini sangat umum sehingga peretas dapat dengan mudah menebaknya menggunakan metode brute force.
Neringa Macijauskait, seorang peneliti keamanan di Cybernews, menekankan bahwa penggunaan kata sandi yang mudah ditebak menunjukkan kurangnya pemahaman tentang praktik keamanan digital yang baik. Pengguna sering memilih kata sandi yang mudah diingat, tetapi tanpa menyadari bahwa hal ini justru membuat mereka lebih rentan terhadap serangan.
Karakteristik Kata Sandi yang Bocor
Analisis Cybernews menunjukkan bahwa sebagian besar akun yang diretas menggunakan kata sandi dengan panjang antara 8 hingga 10 karakter. Namun, hanya sebagian kecil yang menyertakan simbol atau kombinasi huruf besar dan kecil. Lebih lanjut, 27% dari kata sandi hanya terdiri dari huruf kecil dan angka, menunjukkan kurangnya kompleksitas.
Yang lebih mengkhawatirkan, nama pribadi dan karakter fiksi seperti "Mario", "Batman", dan "Elsa" juga ditemukan sering digunakan sebagai kata sandi. Praktik ini sangat tidak aman karena informasi ini mudah didapatkan oleh peretas.
Rekomendasi Keamanan
Para ahli keamanan siber mendesak pengguna internet untuk segera mengganti kata sandi sederhana dengan kombinasi yang lebih kuat dan unik. Mereka merekomendasikan penggunaan autentikasi dua faktor (2FA) untuk memberikan lapisan keamanan tambahan.
Berikut adalah beberapa tips untuk membuat kata sandi yang kuat:
- Gunakan kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan simbol.
- Hindari menggunakan kata-kata yang mudah ditebak seperti nama, tanggal lahir, atau kata-kata dalam kamus.
- Gunakan panjang kata sandi minimal 12 karakter.
- Jangan gunakan kembali kata sandi yang sama di berbagai platform.
Selain itu, pengguna disarankan untuk menggunakan pengelola kata sandi (password manager) untuk menyimpan dan mengelola kredensial mereka secara aman. Pengelola kata sandi dapat menghasilkan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun, sehingga mengurangi risiko peretasan.
Dampak Kata Sandi Lemah
Penggunaan kata sandi yang lemah dapat memicu serangan credential stuffing, di mana peretas menggunakan data bocor untuk mencoba masuk ke akun lain yang menggunakan kredensial yang sama. Serangan ini dapat membahayakan data pribadi, informasi keuangan, dan identitas digital pengguna.
Cybernews menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang keamanan digital, terutama di era di mana aktivitas online semakin meningkat. Dengan memahami risiko dan menerapkan praktik keamanan yang baik, pengguna dapat melindungi diri mereka sendiri dari ancaman siber.