Aksi Perundungan Pelajar SMP Gegerkan Jombang: Dipicu Masalah Utang Piutang

Perundungan Pelajar SMP di Jombang Terungkap dalam Video Viral

Sebuah video yang memperlihatkan aksi perundungan terhadap seorang pelajar SMP di Jombang, Jawa Timur, telah menyebar luas di media sosial dan memicu reaksi keras dari masyarakat. Dalam video tersebut, terlihat seorang remaja menjadi korban kekerasan oleh teman sebayanya, sementara remaja lain merekam kejadian tersebut.

Insiden ini terjadi di wilayah Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, pada hari Rabu, 23 April 2025. Polres Jombang telah bergerak cepat untuk menindaklanjuti kasus ini setelah video tersebut menjadi viral.

Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, mengkonfirmasi bahwa pelaku perundungan telah diamankan. Baik pelaku maupun korban adalah siswa SMP di wilayah tersebut. Motif dari aksi kekerasan ini diduga kuat karena masalah utang piutang.

"Pelaku telah kami amankan. Keduanya masih berstatus pelajar SMP," ujar AKBP Ardi Kurniawan.

Kronologi Perundungan: Utang Rp 27.000 Berujung Kekerasan

Menurut keterangan pihak kepolisian, kejadian ini bermula ketika korban meminjam uang sebesar Rp 27.000 kepada pelaku. Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk membeli jaket hoodie yang berkaitan dengan identitas geng motor. Namun, ketika pelaku menagih utangnya, korban justru memberikan respons yang mengejek, sehingga membuat pelaku sakit hati.

"Korban meminjam uang kepada pelaku untuk membeli jaket hoodie, namun saat ditagih, korban malah mengejek pelaku," jelas AKBP Ardi.

Fakta lain yang terungkap adalah bahwa pelaku dan korban sebenarnya saling mengenal dan berteman. Mereka bahkan sering menghabiskan waktu bersama dengan mengendarai sepeda motor di malam hari. Namun, persahabatan mereka harus ternodai oleh masalah utang piutang yang berujung pada aksi perundungan.

Penanganan Kasus Perundungan Anak

Saat ini, Polres Jombang masih terus mendalami kasus ini dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan dan Perlindungan Anak. Hal ini dilakukan untuk menangani kasus kekerasan yang melibatkan anak-anak secara komprehensif.

Pihak kepolisian juga akan melakukan pendekatan psikologis terhadap pelaku dan korban untuk memulihkan kondisi mental mereka. Selain itu, pihak sekolah juga diharapkan dapat memberikan edukasi kepada siswa tentang bahaya perundungan dan pentingnya menghargai perbedaan.

Kasus perundungan ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Orang tua, guru, dan masyarakat harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak.