Pemprov Jabar Berupaya Mengembalikan Kehijauan Puncak: 14 Bangunan di Kawasan Wisata Hibisc Diharapkan Diserahkan

Upaya Pemulihan Ekosistem Puncak Melalui Penghijauan

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan langkah-langkah terbaru dalam upaya pemulihan ekosistem di kawasan Puncak, Bogor. Dari total 39 bangunan di kawasan wisata Hibisc, sebanyak 25 bangunan yang berdiri tanpa izin telah dibongkar. Saat ini, fokus pemerintah provinsi beralih pada 14 bangunan tersisa yang memiliki izin, dengan harapan pemiliknya bersedia menyerahkan bangunan tersebut kepada Pemprov Jabar. Dedi Mulyadi optimistis, ke-14 bangunan tersebut tak akan dapat beroperasi secara optimal pasca pembongkaran 25 bangunan ilegal, sehingga penyerahan menjadi pilihan yang paling rasional.

Ia menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam proses ini. Meskipun pengelola kawasan wisata Hibisc, PT Jaswita (BUMD Jabar) telah menunjukkan kooperatif, pemilik modal yang merupakan perorangan diharapkan turut serta mendukung program penghijauan ini. Dengan demikian, proses revitalisasi kawasan dapat berjalan lancar dan efektif. Gubernur berharap penyerahan bangunan dilakukan dengan penuh kesadaran, sehingga pembongkaran dan penanaman kembali vegetasi dapat segera dilaksanakan.

Tahap Selanjutnya: Penanaman 23.000 Pohon

Proses pembongkaran bangunan ilegal di kawasan wisata Hibisc berjalan dengan baik, meskipun terkendala cuaca. Gubernur Dedi Mulyadi melaporkan peningkatan jumlah alat berat yang dikerahkan ke lokasi dan kooperasi dari pemilik bangunan yang telah menandatangani surat pernyataan pembongkaran. Meskipun belum dapat dipastikan kapan proses pembongkaran akan rampung, tahap penanaman pohon telah dimulai. Sebanyak 2.300 pohon telah ditanam hari ini, sebagai bagian dari rencana penanaman 23.000 pohon di lahan seluas 23 hektar. Target penanaman pohon ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi ekologis kawasan Puncak yang terdegradasi akibat pembangunan yang tidak terkendali.

Gubernur menjelaskan, target penanaman 23.000 pohon didasarkan pada perhitungan kepadatan tanam 1.000 pohon per hektar. Dengan demikian, diharapkan kawasan tersebut dapat kembali hijau dan lestari, menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan asri bagi masyarakat serta mendukung keberlanjutan pariwisata di wilayah Puncak.

Komitmen Pemprov Jabar Terhadap Pelestarian Lingkungan

Langkah-langkah yang diambil oleh Pemprov Jabar ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem Puncak. Pemulihan kawasan wisata Hibisc menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah berupaya untuk menyeimbangkan kepentingan ekonomi dengan pelestarian lingkungan. Penghijauan skala besar ini bukan hanya sekedar mengembalikan keindahan alam, tetapi juga upaya untuk mencegah bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, serta meningkatkan kualitas udara di wilayah Puncak.

Keberhasilan program ini bergantung pada kerja sama antara pemerintah, pengelola wisata, dan masyarakat. Harapannya, model revitalisasi kawasan wisata Hibisc dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan.