Danantara Berpotensi Kelola Aset Negara Hingga Rp 17 Kuadriliun, Termasuk GBK dan Kemayoran

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan potensi pengelolaan aset negara oleh Badan Pengelola Investasi Danantara dapat mencapai angka fantastis, yaitu US$ 1,040 triliun atau setara dengan Rp 17.076 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.420 per dolar AS).

Angka ini berasal dari dua sumber utama. Pertama, assets under management (AUM) Danantara saat ini yang mencapai US$ 982 miliar atau sekitar Rp 16.118 triliun. Kedua, potensi penambahan aset dari kawasan Gelora Bung Karno (GBK) dan Kemayoran yang akan dikelola oleh Danantara.

Pengungkapan ini disampaikan Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Kompleks Istana Kepresidenan. Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menekankan kekayaan negara yang seringkali tidak disadari, seraya menyoroti pentingnya konsolidasi dan pengelolaan aset yang efektif.

"Danantara ini sesuatu yang luar biasa, yang kita tidak sadari, bahwa kita begitu kaya, setelah kita konsolidasi, kita kaget bahwa aset kita aset under manajemen kita US$ 982 miliar, tapi kita konservatif ya sekitar US$ 900 lah," ujar Prabowo. Ia juga menyinggung adanya aset-aset yang berbentuk saham namun tetap berada dalam pengelolaan Danantara.

Secara spesifik, Presiden Prabowo menyebutkan bahwa nilai aset di kompleks GBK diperkirakan mencapai US$ 30 miliar atau setara Rp 492,6 triliun. Informasi ini diperoleh dari seorang pengusaha. Dengan penambahan aset GBK, total aset yang dikelola Danantara berpotensi menembus angka US$ 1 triliun.

Presiden Prabowo juga menyoroti permasalahan pengelolaan dan pencatatan aset negara yang kurang optimal selama beberapa dekade terakhir. Ia meminta para menteri dalam kabinetnya untuk memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan dan pengelolaan aset negara, termasuk aset di kawasan GBK.

"Selama sekian puluh tahun Senayan itu gak jelas, yang ini dikuasai ini yang itu dikuasai itu," tegasnya.

Selain GBK, Presiden Prabowo juga menyinggung potensi aset di wilayah Kemayoran yang diperkirakan mencapai US$ 40 miliar. Aset ini juga akan diserahkan kepada Danantara untuk dikelola. Dengan demikian, total aset yang berpotensi dikelola Danantara dapat mencapai US$ 1.040 triliun, belum termasuk aset-aset lain yang tersebar di seluruh Indonesia.

  • Potensi Aset Danantara: US$ 1,040 triliun (Rp 17.076 triliun)
  • AUM Danantara: US$ 982 miliar (Rp 16.118 triliun)
  • Potensi Aset GBK: US$ 30 miliar (Rp 492,6 triliun)
  • Potensi Aset Kemayoran: US$ 40 miliar