Dominasi Sektor Informal Meningkat: Analisis BPS Terhadap Pasar Kerja Indonesia Februari 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini merilis data yang menunjukkan perubahan signifikan dalam struktur ketenagakerjaan di Indonesia. Data Februari 2025 mengungkapkan peningkatan proporsi pekerja informal, sebuah fenomena yang menjadi perhatian utama dalam dinamika ekonomi negara.
Peningkatan Jumlah Pekerja dan Distribusinya
Menurut laporan BPS, jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2025 mencapai 145,77 juta jiwa. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 3,59 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya ekspansi dalam angkatan kerja, namun distribusi pekerjaan juga mengalami perubahan penting.
Kategori pekerja dengan pertumbuhan tertinggi adalah buruh, karyawan, atau pegawai, dengan penambahan 1,02 juta orang. Kategori ini diikuti oleh pekerja berusaha sendiri, pekerja yang dibantu oleh buruh tidak tetap, pekerja keluarga (tidak dibayar), dan pekerja yang dibantu oleh buruh tetap.
Proporsi Pekerja Formal dan Informal
Dari total penduduk yang bekerja, 37,08% berstatus sebagai buruh, karyawan, atau pegawai. Namun, sorotan utama terletak pada proporsi pekerja informal yang mencapai 59,40%, sementara pekerja formal hanya 40,60%. Data ini menunjukkan bahwa mayoritas pekerja di Indonesia masih berada di sektor informal.
Menariknya, proporsi pekerja informal pada Februari 2025 mengalami peningkatan dibandingkan dengan Februari (59,17%) dan Agustus 2024 (57,95%). Hal ini mengindikasikan tren peningkatan sektor informal dalam beberapa waktu terakhir.
Definisi Pekerja Informal
Pekerja informal mencakup berbagai kategori, termasuk:
- Pekerja berusaha sendiri
- Pekerja yang dibantu oleh buruh tidak tetap
- Pekerja bebas
- Pekerja keluarga (tidak dibayar)
Kenaikan proporsi pekerja informal ini terutama didorong oleh peningkatan jumlah pekerja yang berusaha sendiri dan pekerja yang dibantu oleh buruh tidak tetap.
Faktor-faktor Pendorong
BPS mengidentifikasi beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan pekerja informal. Salah satunya adalah pertumbuhan lapangan usaha di sektor-sektor tertentu, seperti:
- Konstruksi gedung hunian
- Pekerja domestik
- Pertanian padi
Selain itu, peningkatan pekerja informal juga terkait dengan meningkatnya partisipasi perempuan dalam angkatan kerja, terutama di sektor perdagangan eceran makanan, industri pengolahan makanan, serta penyediaan makanan dan minuman.
Implikasi Pekerja Informal
Penting untuk dicatat bahwa pekerja informal seringkali tidak mendapatkan manfaat perlindungan sosial, jaminan kesehatan, atau kepastian penghasilan dari tempat mereka bekerja. Kondisi ini dapat meningkatkan kerentanan ekonomi dan sosial bagi para pekerja informal.