Sumatera Utara Mengincar Investasi Tahunan Rp 100 Triliun untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menargetkan investasi sebesar Rp 100 triliun per tahun sebagai bagian dari strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Target ambisius ini dicanangkan dengan harapan dapat memicu efek domino positif pada berbagai sektor pembangunan.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyampaikan optimisme tersebut pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 Sumut. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan bahwa peningkatan investasi akan menjadi katalisator bagi perbaikan indikator makro ekonomi secara keseluruhan. Bobby Nasution juga menegaskan bahwa masuknya investasi akan membuka lapangan kerja, meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita, dan mengurangi angka pengangguran.
Selain fokus pada investasi, Bobby Nasution juga memberikan perhatian khusus pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia menekankan perlunya diversifikasi sumber pendapatan agar tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia mencontohkan potensi Kabupaten Langkat dengan sumber daya alam migasnya, serta Mandailing Natal dengan potensi tambang emas.
"Kita buat BUMD-nya (bersama), kita kelola, otomatis dapat profit, membuka lapangan kerja, masyarakat sejahtera, bisa bagi dividen, PAD pun naik," jelasnya. Model pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) secara bersama ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi daerah, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, Bobby Nasution menyoroti potensi sinergi antar BUMD, khususnya dalam sektor air minum. Ia mengusulkan penggabungan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten/kota menjadi satu entitas yang lebih besar. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan skala ekonomi, menarik investasi yang lebih besar, dan mempercepat penyelesaian masalah kekurangan air di berbagai daerah.
"Kita punya PDAM, kabupaten juga punya, kalau boleh saran BUMD ini disatukan asetnya sehingga (aset) punya valuasi yang besar dan bisa mendapat pembiayaan yang besar," ujarnya. Dengan konsolidasi aset, PDAM yang lebih besar akan memiliki kemampuan finansial yang lebih kuat untuk melakukan intervensi langsung dalam mengatasi masalah kekurangan air di berbagai daerah.
Inisiatif-inisiatif yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ini menunjukkan komitmen kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan target investasi yang ambisius dan strategi pengelolaan sumber daya yang inovatif, Sumatera Utara berupaya untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah Sumatera.