Spekulasi Penggantian Direksi Telkom Mencuat Jelang RUPST, Begini Tanggapan Ririek Adriansyah

Mendekati Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang dijadwalkan pada akhir Mei 2025, isu pergantian direksi perusahaan telekomunikasi pelat merah ini semakin kencang berhembus. Sorotan utama tertuju pada posisi Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, yang namanya santer disebut dalam pusaran pergantian tersebut.

Ririek Adriansyah, saat ditemui di sela-sela konferensi pers persiapan Digiland Run 2025, sebuah ajang lari internasional yang akan digelar pada 18 Mei mendatang, memberikan tanggapannya terkait spekulasi yang beredar. "Pengumuman resmi akan disampaikan nanti, mohon ditunggu saja," ujar Ririek di Jakarta, pada Senin (5/5/2025).

Ririek telah menjabat sebagai pucuk pimpinan di Telkom sejak tahun 2019. Sebelum menduduki posisi strategis ini, ia memimpin anak perusahaan Telkom, Telkomsel, dan mencatatkan sejumlah prestasi yang signifikan.

Informasi yang berkembang menyebutkan sejumlah nama potensial yang digadang-gadang sebagai kandidat pengganti Ririek. Salah satu nama yang mencuat adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Ismail, yang saat ini juga menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris Telkom. Selain Ismail, beberapa nama dari internal Telkom juga disebut-sebut berpotensi menduduki kursi Direktur Utama, di antaranya Direktur Keuangan Heri Supriadi dan Direktur Group Business Development Honesti Basyir.

Ketika didesak untuk memberikan komentar lebih lanjut mengenai nama-nama yang berpotensi menggantikannya, Ririek memilih untuk mengalihkan topik pembicaraan. Ia menekankan fokus pada acara Digiland Run yang sedang berlangsung. "Kita fokus ke Digiland dulu," ujarnya.

Terlepas dari isu pergantian direksi yang tengah menjadi perbincangan hangat, Ririek memberikan sinyal positif bagi para pemegang saham Telkom. Ia menjanjikan pembagian dividen yang tidak akan mengecewakan. "Untuk dividen, kami pastikan jumlahnya nanti, paling tidak, akan meningkat atau setidaknya sama dengan tahun sebelumnya," tegas Ririek.

Komitmen terhadap dividen ini disampaikan di tengah upaya Telkom untuk menjaga kinerja bisnisnya di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Telkom berfokus pada inovasi berkelanjutan sebagai strategi untuk menciptakan nilai jangka panjang.

Pada kuartal I 2025, Telkom berhasil mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 36,6 triliun. EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) tercatat sebesar Rp 18,2 triliun dengan margin 49,8%. Laba bersih perusahaan mencapai Rp 5,8 triliun dengan margin 15,9%.

Kinerja positif ini didukung oleh pertumbuhan yang solid di beberapa segmen bisnis, termasuk enterprise, wholesale and international, serta bisnis menara telekomunikasi. Telkomsel tetap menjadi kontributor utama pendapatan dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 27,2 triliun.

Berikut adalah nama-nama yang disebut dalam bursa kandidat Direktur Utama Telkom:

  • Ismail (Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital)
  • Heri Supriadi (Direktur Keuangan Telkom)
  • Honesti Basyir (Direktur Group Business Development Telkom)