Tragedi di Tol Gempol-Pandaan: Truk Pembawa Amunisi Terbakar, Satu Prajurit TNI Gugur
Sebuah insiden tragis terjadi di ruas Tol Gempol-Pandaan, Jawa Timur, ketika sebuah truk yang mengangkut amunisi milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dilalap api. Peristiwa yang terjadi pada Senin (5/5) malam, sekitar pukul 21.38 WIB, itu merenggut nyawa seorang prajurit TNI, Sersan Kepala Untung Avisilia.
Truk tersebut merupakan bagian dari konvoi yang membawa pasukan Batalyon Infanteri (Yonif) 509/BY Divisi Infanteri (Divif) 2 Kostrad, yang baru saja menyelesaikan tugas operasi pengamanan di wilayah Papua. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan bahwa pergerakan pasukan ini merupakan bagian dari rotasi personel dan material kembali ke pangkalan mereka di Jember.
Sebelum keberangkatan, seluruh kendaraan dan perlengkapan, termasuk truk yang mengangkut amunisi, telah menjalani serangkaian pemeriksaan ketat oleh tim teknis dari Detasemen Peralatan dan Detasemen Polisi Militer. Prosedur ini dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan. Proses pemindahan pasukan dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama berjalan dengan aman dan tanpa kendala berarti. Namun, insiden terjadi pada gelombang kedua, di mana truk yang membawa perlengkapan dan amunisi mengalami masalah teknis yang berujung pada kebakaran.
Menurut laporan yang diterima, kebakaran bermula ketika percikan api muncul dari bagian belakang truk. Pengemudi segera menepikan kendaraan di bahu jalan tol untuk melakukan pemeriksaan dan upaya pemadaman awal. Namun, saat pemeriksaan berlangsung, terjadi letupan kecil yang kemudian membesar dengan cepat, menyebabkan kobaran api yang sulit dikendalikan.
Dua personel TNI yang berada di dekat truk yang terbakar dengan sigap melompat ke luar jalan tol untuk menyelamatkan diri. Sementara itu, personel lain dari iring-iringan truk di belakangnya bergerak cepat untuk menghubungi petugas pemadam kebakaran dan mengatur lalu lintas di sekitar lokasi kejadian agar tidak membahayakan pengguna jalan lainnya. Aksi cepat dan tanggap ini berhasil mencegah terjadinya kecelakaan beruntun yang lebih parah.
Setelah api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran, tim gabungan dari TNI AD melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian, termasuk di area jurang tempat dua personel TNI melompat untuk menyelamatkan diri. Sayangnya, Sersan Kepala Untung Avisilia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara itu, Sersan Mayor Leonardus Dhino Adi Setiawan mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Shabara untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
TNI AD telah membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran truk pembawa amunisi tersebut. Tim ini akan bekerja sama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk mengumpulkan bukti dan keterangan yang diperlukan. Hasil investigasi diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kebakaran, serta memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi TNI AD, yang berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan keamanan dalam setiap kegiatan operasional dan pergeseran pasukan. Selain itu, TNI AD juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh personel yang terlibat dalam penanganan insiden ini, atas kesigapan dan keberanian mereka dalam menghadapi situasi darurat. Proses investigasi masih berlangsung hingga saat ini.