Libur Panjang Galungan dan Kuningan, Anak-Anak di Teluk Gilimanuk Raup Rezeki
Momen libur panjang Galungan dan Kuningan membawa berkah tersendiri bagi anak-anak di kawasan Teluk Gilimanuk, Bali. Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari penghasilan tambahan dengan cara yang unik dan menarik perhatian wisatawan.
Fenomena yang cukup mencolok terlihat di dermaga Teluk Gilimanuk, di mana sejumlah anak-anak, sebagian besar masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tanpa ragu melompat ke air. Aksi ini bukan tanpa alasan, melainkan untuk mendapatkan imbalan dari para wisatawan yang berkunjung. Para pelancong dengan senang hati memberikan sejumlah uang kepada anak-anak tersebut sebagai bentuk apresiasi atas keberanian dan kelincahan mereka.
Adam, seorang siswa kelas 2 SD, mengaku memanfaatkan libur sekolah untuk membantu meringankan beban ekonomi keluarga. Ia menceritakan bahwa dirinya mendapatkan upah setiap kali melompat ke laut. Besaran upah bervariasi, tergantung dari tempat ia melompat. Jika melompat dari jukung wisatawan, ia bisa mendapatkan antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.
Senada dengan Adam, Bima, seorang bocah berusia 9 tahun, juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan bahwa uang yang diperolehnya akan digunakan sebagai bekal sekolah pada hari Senin. Selama libur Galungan, Bima mengaku bisa mengumpulkan hingga Rp 250 ribu, jumlah yang cukup besar baginya untuk menambah uang jajan.
Selain aksi anak-anak yang mencari rezeki, aktivitas lain yang tak kalah menarik perhatian wisatawan adalah menyusuri keindahan Teluk Gilimanuk dengan menggunakan jukung tradisional. Banyak keluarga memilih untuk menghabiskan waktu liburan mereka dengan menikmati pemandangan teluk dari atas jukung. Sebagian bahkan menggelar tikar di tepi pantai sambil menikmati bekal makanan yang dibawa dari rumah, menciptakan suasana piknik yang menyenangkan.
Sony Budi Kusuma, Ketua Paguyuban Wisata Teluk Gilimanuk, menjelaskan bahwa terjadi lonjakan kunjungan wisatawan hingga tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Hal ini tentu saja membawa dampak positif bagi para pemilik jukung dan pelaku usaha pariwisata lainnya di kawasan tersebut. Pada hari biasa, jukung hanya disewa oleh wisatawan rata-rata empat armada. Namun, selama libur Galungan, satu armada jukung bisa melayani hingga enam trip.
Wisata keliling Teluk Gilimanuk dengan jukung tradisional ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan. Dengan kapasitas 8-10 orang, jukung dapat disewa dengan tarif yang cukup terjangkau, yakni Rp 170 ribu per jukung untuk perjalanan sekitar 30 hingga 45 menit. Selama perjalanan, wisatawan dapat menikmati panorama teluk secara keseluruhan, termasuk keindahan hutan mangrove yang melintasi jalur perjalanan.
Selain itu, wisatawan juga dapat mengunjungi pulau-pulau kecil di sekitar Teluk Gilimanuk, seperti Pulau Kalong, Pulau Burung, dan Pantai Karangsewu. Karakter perairan di Teluk Gilimanuk yang tenang juga menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi keluarga yang ingin berwisata air tanpa khawatir mabuk laut.