NUO Luncurkan Program Mentoring Beasiswa Luar Negeri untuk Santri di Indonesia Timur

Nasaruddin Umar Office (NUO) mengumumkan inisiatif baru, NUO Scholarship Mentoring Program, yang dirancang khusus untuk membimbing santri dari wilayah Indonesia Timur dalam meraih beasiswa pendidikan tinggi di luar negeri. Program ini bertujuan untuk memberikan akses informasi, pendampingan intensif, dan konsultasi ahli kepada 30 peserta yang telah menyelesaikan pendidikan S1 atau S2.

Program ini menargetkan santri dari berbagai latar belakang dan bidang studi di seluruh Indonesia Timur, dengan fokus pada kesetaraan gender. Darul Ma'arif Asry, Direktur Program NUO, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia Timur, khususnya dari kalangan santri. NUO berupaya mengatasi tantangan infrastruktur dan keterbatasan akses informasi di wilayah tersebut dengan membekali para santri agar mampu bersaing untuk mendapatkan beasiswa dari lembaga-lembaga terkemuka di dunia.

Ketertarikan santri untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri terus meningkat, tercermin dari banyaknya penerima Beasiswa Indonesia Bangkit dari Kementerian Agama RI. Namun, mayoritas penerima beasiswa saat ini masih berasal dari Jawa dan Sumatera. NUO Scholarship Mentoring Program bertujuan untuk memperluas kesempatan bagi santri dari Indonesia Timur.

Mentoring akan dilaksanakan secara daring dengan menghadirkan para ahli yang merupakan penerima beasiswa dari berbagai program bergengsi, seperti LPDP, Fulbright, Australia Awards, Chevening, dan Erasmus+.

Materi pembelajaran akan mencakup:

  • Kelas Persiapan Bahasa: Fokus pada peningkatan kemampuan listening, reading, speaking, dan writing untuk menghadapi tes IELTS, TOEFL, dan sejenisnya.
  • Kelas Personal Statement: Membantu peserta menyusun narasi pribadi yang kuat dan relevan dengan persyaratan beasiswa, yang dituangkan dalam CV, motivation letter, atau personal statement.
  • Kelas Proposal Penelitian: Memberikan konsultasi individual mengenai proposal riset, pemilihan negara tujuan, dan pemilihan universitas yang sesuai.

Prof. Nasaruddin Umar, pendiri NUO, menekankan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada persiapan teknis, tetapi juga pada pengembangan ideologi, penguasaan teknologi, dan spiritualitas para peserta. Ia berharap bahwa para santri yang mengikuti program ini akan menjadi pemimpin bangsa dan dunia di masa depan, sehingga perlu dipersiapkan secara holistik.

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, menyambut baik inisiatif NUO dan menyatakan dukungannya. Ia menilai program ini sejalan dengan tujuan LPDP untuk meningkatkan representasi penerima beasiswa dari wilayah Indonesia Timur.