Kapolres Belawan Dinonaktifkan Usai Insiden Penembakan Remaja di Tol Belmera

Insiden penembakan yang melibatkan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, terhadap dua remaja di ruas Tol Belmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa) berbuntut panjang. Satu di antara remaja tersebut, M Suhada (15), meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Kapolda Sumatera Utara, Irjen Whisnu Hermawan Februanto, menyampaikan permohonan maaf dan belasungkawa atas kejadian tragis ini.

Irjen Whisnu menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi saat Kapolres Belawan melintas di tol dan mendapati adanya aksi tawuran antar kelompok pemuda. Dalam upaya membubarkan tawuran, terjadi insiden penembakan yang mengenai dua orang remaja. Kapolda Sumut menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus ini secara transparan dan akuntabel. Langkah-langkah investigasi telah diambil, termasuk pembentukan tim khusus yang melibatkan berbagai unsur kepolisian, seperti Irwasda, Propam, Krimum, dan Labfor Polda Sumut. Tujuan utama tim ini adalah untuk memastikan fakta-fakta di lapangan terungkap secara jelas dan obyektif, serta untuk menghindari spekulasi yang tidak berdasar.

Untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam proses penyidikan, Kapolda Sumut mengundang Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk turut serta mengawasi jalannya investigasi. Hal ini menunjukkan keseriusan Polri dalam menangani kasus ini secara profesional dan tidak menutup-nutupi. Selain itu, Kapolda juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama di jalur-jalur lintas utama seperti Tol Belmera. Ia mengakui bahwa insiden ini telah mencoreng citra kepolisian dan berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur operasional standar (SOP) yang berlaku.

Sebagai langkah awal, AKBP Oloan Siahaan akan dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan. Penonaktifan ini dilakukan untuk mempermudah proses pemeriksaan dan memastikan yang bersangkutan tidak memiliki potensi untuk mempengaruhi jalannya penyidikan. Kapolda Sumut akan segera melaporkan perkembangan kasus ini kepada Mabes Polri dan meminta izin untuk melakukan pemeriksaan terhadap AKBP Oloan secara transparan. Penonaktifan jabatan Kapolres Belawan merupakan langkah yang diambil agar proses pemeriksaan berjalan dengan lancar dan tidak ada konflik kepentingan.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan Kapolda Sumut terkait insiden ini:

  • Pembentukan Tim Khusus: Polda Sumut telah membentuk tim khusus untuk menginvestigasi insiden penembakan secara mendalam.
  • Pelibatan Kompolnas: Kompolnas diundang untuk mengawasi proses penyidikan guna menjamin transparansi.
  • Penonaktifan Kapolres: AKBP Oloan Siahaan dinonaktifkan dari jabatannya untuk sementara waktu.

Kapolda Sumut berharap dengan langkah-langkah yang diambil ini, masyarakat dapat mempercayai Polri dalam menangani kasus ini secara adil dan transparan. Ia juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.