Tragedi di Koja: Seorang Nenek Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Hidup Bersama Anak dengan Kondisi Kejiwaan Terganggu dan Cucu Balita

Kasus penemuan jenazah seorang wanita lanjut usia (lansia) menggemparkan warga di kawasan Koja, Jakarta Utara. LD (59), ditemukan tak bernyawa di kediamannya yang terletak di Jalan Alur Laut Raya, Kelurahan Rawa Badak Selatan. Ironisnya, LD diketahui tinggal bersama EM (28), putranya yang menderita gangguan jiwa (ODGJ), serta seorang cucu yang masih berusia dua tahun.

Penemuan jasad LD bermula dari kecurigaan seorang tetangga bernama A (26). Saat itu, A hendak membeli air mineral di warung yang berdekatan dengan rumah korban. Tiba-tiba, A mendengar suara tangisan anak kecil yang berasal dari dalam rumah LD. Merasa khawatir, A meminta izin kepada pemilik warung untuk meminjam kunci gembok rumah korban. Tujuannya adalah untuk memeriksa keadaan di dalam rumah.

Saat pintu berhasil dibuka, A mendapati EM sedang menangis bersama anaknya di balik pintu. EM kemudian mendekati A. Pada saat itulah, A melihat pemandangan yang mengerikan. LD, nenek tersebut, tergeletak tak berdaya di lantai dengan kondisi tubuh yang sudah memprihatinkan. Tubuhnya terlihat membengkak dan membusuk, menandakan bahwa ia telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.

"Ditemukan dalam kondisi membusuk dan bengkak. Kemungkinan sudah tiga hari," ujar AKP Alex Chandra, Kanit Reskrim Polsek Koja, memberikan keterangan terkait kondisi jenazah saat ditemukan.

Saksi A segera melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT dan petugas keamanan kompleks. Laporan kemudian diteruskan ke Polsek Koja. Aparat kepolisian segera tiba di lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mereka juga melakukan pemeriksaan awal terhadap jenazah LD.

"Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, terdapat luka di bagian kepala," jelas AKP Alex.

Guna mengetahui penyebab pasti kematian LD, jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi. Pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan apakah kematian LD disebabkan oleh sakit atau faktor lain, termasuk kemungkinan adanya tindak pidana. Mereka masih menunggu hasil autopsi untuk mengungkap penyebab sebenarnya dari kematian tragis ini.

Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan pemerintah setempat. Mereka berupaya untuk memberikan pendampingan dan bantuan yang diperlukan kepada EM dan cucu LD, mengingat kondisi EM yang mengalami gangguan jiwa dan adanya seorang anak kecil yang membutuhkan perawatan.

Pihak terkait akan berkoordinasi untuk memastikan EM mendapatkan perawatan medis yang memadai dan cucu LD mendapatkan perlindungan serta pengasuhan yang layak. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian dan dukungan terhadap keluarga yang rentan, terutama yang memiliki anggota keluarga dengan kondisi kejiwaan yang terganggu.