Pemerintah Berencana Revisi Sejarah Nasional, Fokus pada Era SBY dan Jokowi
Pemerintah Menginisiasi Pembaruan Sejarah Nasional: Sorotan pada Era Pasca-SBY
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kebudayaan, mengumumkan rencana untuk merevisi dan memperbarui narasi sejarah nasional. Inisiatif ini bertujuan untuk memasukkan periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke dalam catatan sejarah resmi.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyatakan bahwa pembaruan ini diperlukan karena penulisan sejarah nasional terakhir dilakukan sebelum era SBY. Dengan demikian, terdapat kesenjangan informasi yang perlu diisi agar generasi mendatang memiliki pemahaman yang komprehensif tentang perkembangan bangsa.
"Kita akan memperbarui semua yang perlu diperbarui. Periode terakhir yang tercatat adalah sebelum era Pak SBY. Tentu saja, kita akan menambahkan informasi mengenai periode setelahnya," ujar Fadli Zon di Jakarta.
Proyek penulisan ulang sejarah ini akan melibatkan lebih dari seratus sejarawan dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Para ahli ini akan bertugas meneliti, menganalisis, dan menyusun narasi sejarah yang akurat dan komprehensif.
Fadli Zon menjelaskan bahwa pembaruan ini juga akan mencakup temuan-temuan baru di bidang arkeologi dan sejarah, termasuk informasi mengenai masa prasejarah serta perkembangan politik, ekonomi, dan sosial pada masa pemerintahan sebelumnya.
"Kami akan memperbarui dan menambahkan beberapa jilid, berdasarkan pada buku-buku yang sudah ada," jelasnya.
Proyek ambisius ini ditargetkan selesai pada tahun ini, sebagai bagian dari perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia.
Beberapa poin penting dalam revisi sejarah ini meliputi:
- Pemasukan periode pemerintahan SBY dan Jokowi ke dalam narasi sejarah nasional.
- Pembaruan informasi berdasarkan temuan-temuan arkeologi dan sejarah terbaru.
- Keterlibatan lebih dari seratus sejarawan dari berbagai perguruan tinggi.
- Penyelesaian proyek yang ditargetkan pada tahun ini, bertepatan dengan perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia.
Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan akurat tentang sejarah Indonesia kepada masyarakat, serta memperkuat identitas nasional dan semangat persatuan bangsa.