Mixue: Fenomena Global Raksasa F&B yang Menumbangkan McDonald's dan Starbucks

Mixue: Fenomena Global Raksasa F&B yang Menumbangkan McDonald's dan Starbucks

Perusahaan makanan dan minuman (F&B) asal Tiongkok, Mixue, telah menciptakan sensasi global dengan keberhasilannya menjadi jaringan F&B terbesar di dunia, mengungguli raksasa seperti McDonald's dan Starbucks. Dengan lebih dari 45.000 gerai yang tersebar di berbagai negara, Mixue membuktikan kekuatan model bisnisnya yang efisien dan kemampuannya dalam menghadirkan produk berkualitas dengan harga terjangkau. Perjalanan Mixue dari sebuah kios es krim kecil di Zhengzhou, Henan pada tahun 1997 hingga menjadi imperium F&B global, merupakan kisah sukses yang menarik untuk dikaji.

Berawal dari fokus penjualan es krim dengan harga yang sangat kompetitif, Mixue secara bertahap memperluas portofolionya dengan menambahkan berbagai minuman, seperti teh dan es lemon. Strategi ini terbukti efektif dalam menarik pelanggan dari berbagai kalangan. Keberhasilan Mixue juga tak lepas dari model bisnisnya yang mengutamakan efisiensi biaya. Konsep gerai kecil atau kios memungkinkan Mixue untuk menekan biaya operasional dan memperluas jangkauannya dengan cepat. Ekspansi internasional Mixue dimulai pada tahun 2017, dan Indonesia menjadi salah satu pasar yang paling berhasil bagi perusahaan ini. Sejak memasuki pasar Indonesia pada tahun 2020, Mixue mengalami pertumbuhan yang eksplosif, dengan lebih dari 2.400 gerai yang tersebar di berbagai kota, dari kota besar hingga daerah-daerah terpencil.

Data dari The Wall Street Journal yang dikutip oleh DailyMailUK (07/03) menunjukkan keunggulan Mixue yang signifikan. Dengan lebih dari 45.000 gerai, Mixue melampaui McDonald's (42.000 gerai) dan Starbucks (40.000 gerai), menempatkannya di puncak industri F&B global. Popularitas Mixue tidak hanya terbatas di Asia, tetapi juga merambah ke Australia, dan diperkirakan akan segera meluas ke Amerika dan Eropa. Longdley Zephirin, pakar ekonomi dari The Zephirin Group, memprediksi ekspansi Mixue ke pasar Amerika dan Eropa dalam waktu dekat. Keberhasilan Mixue ini semakin mengukuhkan dominasinya sebagai pemain utama di industri F&B global.

Meskipun menawarkan harga yang sangat terjangkau, kualitas produk Mixue tetap terjaga, bahkan menuai pujian dari para pelanggan. Julian Eymann, seorang turis asal Amerika, memberikan testimoni positif mengenai rasa es krim Mixue yang menurutnya lebih enak daripada es krim McDonald's. Hal ini menunjukkan bahwa Mixue berhasil menciptakan keseimbangan antara harga, kualitas, dan aksesibilitas. Di Indonesia sendiri, Mixue mengadopsi sistem kemitraan dengan biaya investasi sekitar Rp 1 miliar, termasuk biaya deposit, renovasi toko, dan peralatan. Model kemitraan ini memungkinkan pertumbuhan cepat Mixue di Indonesia dan memperluas kesempatan bagi para pengusaha lokal.

Keberhasilan Mixue menjadi bukti bahwa strategi bisnis yang tepat, kualitas produk yang terjaga, dan harga yang kompetitif dapat menciptakan fenomena global dalam industri F&B. Kisah sukses Mixue ini patut menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha di berbagai bidang untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan dinamika pasar yang selalu berubah.

Faktor kunci keberhasilan Mixue:

  • Harga Terjangkau: Menawarkan produk berkualitas dengan harga yang sangat kompetitif.
  • Model Bisnis Efisien: Mengutamakan efisiensi biaya dengan konsep gerai kecil.
  • Ekspansi Global: Strategi ekspansi yang agresif dan terarah.
  • Kualitas Produk: Menjaga kualitas produk meskipun dengan harga murah.
  • Strategi Kemitraan: Memanfaatkan model kemitraan untuk mempercepat pertumbuhan.
  • Diversifikasi Produk: Menawarkan beragam produk, mulai dari es krim hingga minuman.