Ramai Pemburu Takjil di Bazar Benhil: Bubur Legendaris Istana Bubur Jadi Primadona

Ramai Pemburu Takjil di Bazar Benhil: Bubur Legendaris Istana Bubur Jadi Primadona

Bazar takjil Ramadan di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat, kembali menjadi magnet bagi para pencinta kuliner Tanah Air. Antusiasme masyarakat yang tinggi terlihat dari pantauan di lokasi pada Sabtu (8/3/2025) pukul 15.35 WIB, di mana sejumlah pedagang, khususnya Istana Bubur Benhil, dihadapkan pada antrean panjang pembeli. Fenomena ini bukan tanpa sebab, viralitas di media sosial dan reputasi kuliner legendaris menjadi faktor utama yang mendorong membludaknya pengunjung.

Gerimis yang turun seolah tak menyurutkan semangat para pemburu takjil. Payung menjadi perlengkapan wajib bagi mereka yang rela mengantri demi mencicipi hidangan yang telah lama dinantikan. Husna (30) dan suaminya, Denny (30), warga Tebet, Jakarta Selatan, mengaku sengaja datang ke Benhil setelah melihat promosi Istana Bubur di media sosial. "Suami saya yang mengincar Bubur Istana Benhil karena melihat konten di media sosial yang menyebutnya sebagai best seller," ujar Husna. Denny menambahkan, rasa penasaran dan keinginan untuk mencicipi bubur legendaris tersebut menjadi alasan utama kunjungan mereka.

Hal senada disampaikan Putri (33) asal Slipi, Jakarta Barat. Ia rela bergabung dalam antrean panjang karena kesempatan untuk menikmati bubur Istana Bubur hanya hadir selama bulan Ramadan. "Ini mungkin satu-satunya kesempatan dalam setahun untuk mencicipinya," tuturnya. Keunikan dan keterbatasan waktu penjualan tampaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen.

Sarmatasyadi (20), pemilik Istana Bubur, mengungkapkan kejutannya atas antusiasme masyarakat. Ia menduga, popularitas buburnya tidak terlepas dari statusnya sebagai kuliner legendaris yang kian sulit ditemukan. "Mungkin karena ini makanan kuliner legendaris dan sudah sulit ditemukan, jadi masyarakat ingin bernostalgia dengan mencicipinya kembali," ungkap Sarmatasyadi. Istana Bubur sendiri menyajikan beragam varian bubur, seperti bubur sum-sum, kacang hijau, candil, dan mutiara. Sarmatasyadi bersama tiga karyawannya bekerja keras melayani pembeli dengan sigap dan cekatan.

Fenomena antrean panjang di bazar takjil Benhil ini menunjukkan peran signifikan media sosial dalam mempengaruhi tren kuliner. Selain itu, nilai nostalgia dan keterbatasan ketersediaan juga berkontribusi besar terhadap tingginya permintaan terhadap bubur Istana Bubur. Bazar takjil ini bukan hanya sekadar tempat berburu takjil, tetapi juga menawarkan pengalaman unik dan kesempatan untuk mencicipi kuliner legendaris yang memberikan kenangan tersendiri bagi para pengunjung.

Catatan: Nama-nama tokoh dalam berita ini telah disamarkan untuk melindungi privasi.