Wagub Rano Karno Janji Tata Ulang Kawasan PKL Kota Tua dan Tanah Abang
Wagub Rano Karno Janji Tata Ulang Kawasan PKL Kota Tua dan Tanah Abang
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan komitmennya untuk menata kawasan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Tua dan Tanah Abang. Usai meninjau Museum Wayang di Kota Tua, Sabtu (8 Maret 2025), Rano menyampaikan rencana penyediaan lokasi khusus bagi para PKL di kedua kawasan tersebut. Langkah ini diambil sebagai solusi untuk menyeimbangkan kebutuhan ekonomi para PKL dengan kepentingan kenyamanan dan ketertiban umum.
Rano menekankan pentingnya pendekatan yang berimbang. "Kita perlu mencari solusi yang mengakomodasi kebutuhan ekonomi para PKL, sekaligus memastikan tidak ada gangguan terhadap kenyamanan pengunjung dan warga sekitar," ujarnya. Ia menambahkan bahwa keberadaan PKL merupakan realitas yang harus dihadapi dengan bijak. Pihaknya berjanji akan melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait, termasuk para PKL itu sendiri, untuk memastikan rencana penataan ini berjalan lancar dan efektif. Bukan hanya sekadar memindahkan lokasi berjualan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang tertib, bersih, dan estetis.
Lebih lanjut, Rano menjelaskan rencana penataan yang lebih terinci. Di Kota Tua, fokusnya adalah menyediakan lokasi berjualan yang terintegrasi dengan konsep keindahan kawasan bersejarah tersebut. Lokasi yang dipilih harus mempertimbangkan aksesibilitas bagi PKL, serta tidak mengganggu estetika dan kelancaran lalu lintas pengunjung. Proses penentuan lokasi ini akan melibatkan kajian mendalam dan diskusi dengan para pemangku kepentingan.
Sementara itu, di Tanah Abang, penataan akan lebih komprehensif. Selain menyediakan area khusus PKL, Rano juga berjanji akan memperbaiki sistem parkir. "Penataan parkir di Tanah Abang sangat krusial," tegasnya. Sistem parkir yang terorganisir akan mengurangi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan pengunjung. Integrasi penataan PKL dan parkir ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan belanja yang lebih tertib dan kondusif di Tanah Abang.
Rano mengakui tantangan yang dihadapi dalam penataan ini. Namun, ia optimistis bahwa dengan komitmen dan kerja sama semua pihak, masalah PKL di Kota Tua dan Tanah Abang dapat terselesaikan dengan baik. "Kita tidak bisa hanya melihat satu sisi saja. Kita harus mencari win-win solution yang adil bagi semua pihak," pungkasnya. Ia berharap penataan ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga menciptakan model penataan PKL yang berkelanjutan dan dapat ditiru di kawasan lain di Jakarta.
Rencana Penataan PKL dan Parkir:
- Kota Tua: Penyediaan lokasi khusus PKL yang terintegrasi dengan keindahan kawasan bersejarah. Kajian mendalam dan diskusi dengan pemangku kepentingan akan dilakukan untuk menentukan lokasi yang tepat.
- Tanah Abang: Penyediaan area khusus PKL dan perbaikan sistem parkir untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan pengunjung. Integrasi penataan PKL dan parkir menjadi fokus utama.