Kampung Warna-Warni 'Lembur Katumbiri' di Bandung Kembali Bersinar Melalui Revitalisasi

Kota Bandung terus berupaya mempercantik diri dan menarik wisatawan dengan meresmikan kembali sebuah kawasan unik, Kampung Warna-warni, yang kini dikenal dengan nama 'Lembur Katumbiri'. Peresmian yang dilakukan oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menandai babak baru bagi destinasi wisata yang sempat viral beberapa tahun lalu.

Bertempat di RW 12, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Lembur Katumbiri diharapkan menjadi model pengembangan pariwisata berbasis komunitas yang inklusif dan edukatif. Farhan menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk dinas terkait, komunitas lokal, dan seniman, dalam menghidupkan kembali kawasan ini. Sinergi ini menghasilkan lanskap yang kaya akan warna, cerita, dan identitas lokal yang kuat.

Revitalisasi Lembur Katumbiri bukan hanya sekadar pengecatan ulang. Lebih dari itu, ini adalah upaya untuk menciptakan ruang publik yang bermakna dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung. Pemerintah Kota Bandung berencana meluncurkan program 'Bandung Punya Cerita' sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi Kota Bandung. Program ini bertujuan untuk mendokumentasikan sejarah lokal, cerita rakyat, dan mural-mural bernarasi yang akan mempercantik wajah kota.

Wali Kota Farhan menjelaskan bahwa inisiatif ini terinspirasi dari kota-kota lain yang berhasil memanfaatkan seni mural sebagai media bercerita dan meninggalkan kesan mendalam bagi pengunjung. Dengan adanya narasi yang kuat di setiap sudut kota, Bandung diharapkan tidak hanya menjadi tempat transit, tetapi juga destinasi yang kaya akan kenangan.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Didi Ruswandi, menjelaskan rincian teknis revitalisasi Lembur Katumbiri. Sebanyak 347 rumah telah dicat ulang dengan menggunakan lebih dari 500 galon cat. Proses ini melibatkan ratusan personel di lapangan dan dimulai dari bagian luar kawasan karena keterbatasan anggaran. Meskipun demikian, daya tarik visual Lembur Katumbiri telah viral bahkan sebelum peresmian resmi.

Selain keindahan visual, Lembur Katumbiri juga menawarkan daya tarik lain berupa lokasi strategis dengan pemandangan yang memukau. Mural-mural karya seniman John Martono telah menghiasi berbagai sudut kota, termasuk Lembur Katumbiri. Kawasan ini juga mengembangkan konservasi ikan endemik, praktik urban farming, dan pasar mingguan yang berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung.

Pergantian nama dari Kampung Pelangi 200 menjadi Lembur Katumbiri merupakan inisiatif warga setempat. Nama baru ini diharapkan lebih mencerminkan identitas lokal dan menghindari stereotipe. 'Katumbiri' dalam bahasa Sunda berarti pelangi, tetapi dengan nuansa kultural yang lebih dalam dan kontekstual. Dengan revitalisasi ini, Lembur Katumbiri siap menyambut wisatawan dan menjadi ikon baru bagi Kota Bandung.