Sorotan Apindo Terhadap Lonjakan Pengangguran: Pemerintah Diminta Ambil Tindakan Strategis

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terus berlanjut sejak awal tahun 2025 menjadi perhatian serius bagi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Analis Kebijakan Ekonomi Apindo, Ajib Hamdani, menekankan bahwa tren PHK ini merupakan indikator yang mengkhawatirkan dan perlu segera diatasi agar tidak menjadi masalah yang berkelanjutan bagi perekonomian nasional.

Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang pada Februari 2025. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 83.450 orang dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, Februari 2024. Persentase pengangguran ini mencapai 4,76% dari total angkatan kerja di Indonesia yang mencapai 153,05 juta orang. Situasi ini mengindikasikan adanya tantangan serius dalam penyerapan tenaga kerja dan perlunya intervensi yang efektif untuk menciptakan lapangan kerja baru.

Ajib Hamdani menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini mengalami tekanan akibat kontraksi pada berbagai faktor pendukungnya. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih signifikan, Apindo mengusulkan agar pemerintah menerapkan strategi low cost economy. Strategi ini dapat meniru pendekatan yang telah berhasil diterapkan oleh pemerintah China dalam mendorong pertumbuhan ekonomi domestik dan meningkatkan daya saing industri manufakturnya.

Apindo memberikan empat usulan utama kepada pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi, yaitu:

  • Penyediaan energi yang murah: Ketersediaan energi dengan harga yang kompetitif akan membantu menurunkan biaya produksi bagi industri dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
  • Peningkatan infrastruktur dan logistik: Infrastruktur yang memadai dan sistem logistik yang efisien akan memperlancar arus barang dan jasa, mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan.
  • Pengembangan clustering ekonomi dan ekosistem bisnis: Pembentukan klaster ekonomi yang terintegrasi akan menciptakan sinergi antar-industri, mendorong inovasi, dan meningkatkan efisiensi produksi.
  • Peningkatan produktivitas tenaga kerja: Investasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan tenaga kerja akan meningkatkan produktivitas, kualitas produk, dan daya saing tenaga kerja Indonesia.

Apindo menekankan bahwa keempat usulan ini merupakan solusi jangka panjang yang perlu diimplementasikan secara komprehensif, di luar program-program jangka pendek dan konvensional seperti optimalisasi government spending. Untuk memastikan keberhasilan implementasi program-program ini, Apindo mengusulkan pembentukan Indonesia Incorporated, sebuah platform yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan dunia usaha. Sinergi ini akan memastikan keberlanjutan dan profitabilitas perusahaan, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Ajib Hamdani berharap bahwa pemerintah akan fokus pada program-program jangka pendek dan jangka panjang secara bersamaan. Dengan demikian, kontraksi ekonomi yang terjadi pada kuartal I tahun 2025 dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa depan. Apindo menekankan perlunya terobosan signifikan dari pemerintah agar pertumbuhan ekonomi agregat tahun 2025 dapat mencapai target minimal 5% pada akhir tahun.