Penjualan Ruko Dorong Pertumbuhan Pendapatan Gapuraprima di Kuartal I 2025
Pertumbuhan sektor properti komersial, khususnya penjualan rumah toko (ruko), menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kinerja keuangan PT Perdana Gapuraprima Tbk pada kuartal pertama tahun 2025. Di tengah tren peningkatan daya beli masyarakat, permintaan terhadap ruang komersial terus menunjukkan sinyal positif.
Kinerja penjualan Gapuraprima pada kuartal I 2025 mengalami peningkatan sebesar 10,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Utama PT Perdana Gapuraprima Tbk, Arvin F Iskandar, mengungkapkan bahwa penjualan pada kuartal pertama 2025 tercatat sebesar Rp 132,85 miliar, meningkat Rp 9,15 miliar dari Rp 119,99 miliar pada kuartal pertama 2024. Kontribusi signifikan berasal dari penjualan rumah dan ruko, yang mencapai Rp 105,9 miliar atau sekitar 80% dari total pendapatan perusahaan per akhir Maret 2025.
Arvin menambahkan bahwa pendapatan perusahaan tidak hanya berasal dari penjualan perumahan di Bukit Cimanggu City dan Metro Cilegon, tetapi juga dari proyek-proyek lainnya. Gapuraprima saat ini tengah gencar memasarkan beberapa proyek perumahan baru, di antaranya:
- Botanica Signature Padjadjaran di Pakuan Bogor (luas area 16.041 m²)
- Puri Semanan Residence di Jakarta Barat (luas area 6.125 m²)
- Botanica Cibubur di Cileungsi Bogor (luas area 80.491 m²)
Selain penjualan perumahan dan ruko, pendapatan berkesinambungan (recurring income) juga memberikan kontribusi signifikan, mencapai hampir 30% dari total pendapatan Gapuraprima pada kuartal pertama 2025. Recurring income ini berasal dari penyewaan service apartment dan ruang komersial.
Arvin juga mengakui bahwa insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) turut memberikan dampak positif terhadap penjualan Gapuraprima. Hal ini membantu meningkatkan daya tarik properti bagi konsumen.
Kinerja penjualan yang baik ini berdampak positif pada laba bersih Gapuraprima. Per akhir Maret 2025, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 37,31 miliar, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 yang sebesar Rp 36,78 miliar.
Dari sisi aset, Gapuraprima mencatatkan total aset sebesar Rp 2,00 triliun per akhir Maret 2025, meningkat dibandingkan dengan posisi per akhir Desember 2024 yang sebesar Rp 11,97 triliun. Perusahaan juga berhasil menurunkan jumlah liabilitas menjadi Rp 603,87 miliar per akhir Maret 2025, dibandingkan dengan Rp 604,84 miliar per akhir Desember 2024. Sementara itu, ekuitas perusahaan meningkat dari Rp 1,36 triliun per akhir Desember 2024 menjadi Rp 1,40 triliun per akhir Maret 2025.