Kartu Nusuk: Kunci Utama Akses Layanan Haji bagi Jemaah Indonesia di Tanah Suci
Kedatangan jemaah haji Indonesia di Madinah menandai dimulainya pendistribusian Kartu Nusuk, sebuah dokumen esensial yang berfungsi sebagai identitas dan kunci akses terhadap berbagai layanan selama pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi. Kartu ini menjadi syarat mutlak bagi jemaah untuk dapat mengikuti seluruh rangkaian ibadah, termasuk puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Kartu Nusuk bukan sekadar identitas visual, melainkan sebuah "paspor digital" yang terintegrasi dengan sistem layanan haji. Kartu ini berfungsi sebagai akses utama untuk:
- Transportasi
- Akomodasi
- Konsumsi
- Akses ke lokasi ibadah utama (Arafah, Muzdalifah, Mina)
Distribusi perdana Kartu Nusuk telah dimulai sejak Jumat (2/5), dan dilakukan oleh pihak syarikah yang bertanggung jawab melayani jemaah haji Indonesia. Jemaah dari embarkasi Jakarta (JKG 1) menjadi kelompok pertama yang menerima kartu tersebut.
Kepala Daerah Kerja Madinah, M. Luthfi Makki, menekankan pentingnya menjaga Kartu Nusuk dengan baik. Kehilangan kartu ini dapat menimbulkan kendala besar, mengingat proses penggantiannya memerlukan waktu dan koordinasi melalui sistem e-Hajj serta konfirmasi dengan pihak syarikah.
Kartu Nusuk memiliki desain berwarna putih dan cokelat, dilengkapi dengan informasi penting seperti nama jemaah, foto, nomor visa, jenis visa, barcode, nama hotel, dan nomor kamar. Sistem digital yang terhubung dengan kartu ini memungkinkan petugas haji untuk dengan cepat mengidentifikasi lokasi tinggal jemaah jika mereka tersesat.
Kementerian Agama RI memandang sistem Nusuk sebagai instrumen krusial dalam menertibkan pelaksanaan haji. Pengalaman pada musim haji sebelumnya menunjukkan pentingnya sistem ini dalam mengidentifikasi dan mengevakuasi jemaah ilegal yang tidak terdaftar secara resmi.
Keberadaan Kartu Nusuk memastikan bahwa hanya jemaah yang terdaftar resmi dan memiliki visa haji yang sah yang dapat mengikuti prosesi ibadah dan memasuki lokasi-lokasi penting haji. Tanpa kartu ini, akses ke area Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) akan ditolak. Oleh karena itu, jemaah haji Indonesia diimbau untuk menjaga Kartu Nusuk dengan sebaik mungkin.