Antisipasi Kebingungan, Jemaah Haji Diimbau Catat Alamat Pemondokan
Pemerintah Indonesia mengimbau seluruh jemaah haji untuk mencatat dan menyimpan dengan baik alamat lengkap hotel atau pemondokan tempat mereka menginap selama berada di Tanah Suci, baik di Makkah maupun Madinah. Langkah preventif ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi kebingungan dan mempermudah proses identifikasi jemaah jika sewaktu-waktu terpisah dari rombongan.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Muchlis Hanafi, menekankan pentingnya inisiatif sederhana ini. Menurutnya, pencatatan alamat hotel dapat menjadi solusi efektif untuk mencegah kesulitan yang mungkin dihadapi jemaah, terutama bagi mereka yang baru pertama kali menunaikan ibadah haji.
"Mengingat kompleksitas dan kepadatan di Tanah Suci, sangat penting bagi jemaah untuk memiliki catatan alamat yang jelas. Hal ini akan sangat membantu jika mereka mengalami disorientasi atau terpisah dari kelompoknya," ujar Muchlis.
Lebih lanjut, Muchlis menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan 300 hotel yang berlokasi di Makkah dan Madinah. Di Makkah, sebanyak 205 hotel disiapkan dengan jarak maksimal 4,5 kilometer dari Masjidil Haram. Untuk menunjang mobilitas para jemaah, Pemerintah Indonesia juga menyediakan fasilitas bus shalawat.
"Untuk jemaah yang menginap di Makkah, kami telah memastikan bahwa seluruh hotel berada dalam radius yang relatif dekat dengan Masjidil Haram. Bus shalawat akan beroperasi secara reguler untuk mengantar dan menjemput jemaah," jelasnya.
Sementara itu, di Madinah, 95 hotel telah disiapkan dan berlokasi strategis di area Markaziyah, yang berdekatan dengan Masjid Nabawi.
Selain imbauan mengenai pencatatan alamat, Muchlis juga mengingatkan jemaah untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin saat berada di Masjid Nabawi. Ia menyarankan agar jemaah tidak terburu-buru kembali ke hotel setelah selesai salat, guna menghindari kepadatan antrean di lift.
"Kondisi hotel di Madinah umumnya memiliki lobi yang tidak terlalu luas dan jumlah lift yang terbatas. Oleh karena itu, manfaatkan waktu untuk berzikir dan beribadah lebih lama di Masjid Nabawi," imbaunya.
Muchlis juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan, mengingat kondisi cuaca di Madinah yang cenderung panas. Ia menyarankan jemaah untuk memperbanyak minum air dan menghindari aktivitas fisik yang berlebihan di bawah terik matahari.
"Jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada petugas haji Indonesia jika mengalami kesulitan di Tanah Suci. InsyaAllah, seluruh petugas kami siap memberikan pelayanan yang terbaik," pungkasnya.
Berikut adalah beberapa tips tambahan bagi jemaah haji:
- Simpan alamat hotel di tempat yang aman dan mudah diakses.
- Fotokopi paspor dan visa, serta simpan di tempat terpisah dari dokumen aslinya.
- Beritahu ketua rombongan atau teman sekamar mengenai rencana perjalanan Anda.
- Unduh aplikasi peta digital yang dapat digunakan secara offline.
- Pelajari rute perjalanan dari hotel ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
- Kenali ciri-ciri fisik dan pakaian petugas haji Indonesia agar mudah meminta bantuan.
- Jaga kesehatan dengan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan minum air yang banyak.