Imbauan Wali Kota Depok: Waspada Terhadap Pemindaian Retina Mata yang Menggiurkan Imbalan
Wali Kota Depok, Supian Suri, menyampaikan imbauan kepada seluruh warga Depok untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas pemindaian retina mata yang dilakukan di sebuah ruko WorldID di Jalan Margonda Raya. Imbauan ini muncul di tengah maraknya kegiatan tersebut yang menarik perhatian warga dengan iming-iming imbalan berupa uang.
Supian Suri mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Metro Depok untuk membahas lebih lanjut mengenai fenomena ini. Ia menekankan pentingnya kehati-hatian bagi masyarakat Depok agar tidak mudah tergiur dengan penawaran yang belum jelas motifnya. "Prinsipnya waspada lah buat masyarakat Depok," tegas Supian saat ditemui di Harjamukti, Depok, pada Selasa (6/5/2025).
Kekhawatiran Supian Suri didasari oleh belum diketahuinya secara pasti tujuan dari pemindaian retina mata tersebut. Ia mengingatkan warga untuk tidak gegabah hanya karena tergiur imbalan uang, tanpa mempertimbangkan potensi risiko yang mungkin timbul. "Hati-hati jangan karena uang, banyak hal yang kita nggak tahu motif dari ini, jadi harus didalami betul,” imbuhnya.
Sebelumnya, sebuah ruko WorldID di Jalan Margonda Raya, Depok, menjadi pusat perhatian warga pada Senin (5/5/2025) pagi. Ratusan warga berbondong-bondong mendatangi lokasi tersebut sejak pukul 08.30 WIB untuk melakukan pemindaian retina mata dengan harapan mendapatkan imbalan.
Rudi (41), seorang warga Depok, mengaku mendapatkan informasi mengenai tawaran ini dari tetangganya. Menurutnya, World App menawarkan sejumlah uang sebagai imbalan atas partisipasi dalam verifikasi melalui pemindaian retina mata menggunakan alat khusus. “Saya sih dengarnya dari tetangga, katanya cukup scan mata pakai alat gitu, nanti langsung dapat koin di aplikasi World-nya. Enggak jelas juga koinnya buat apa, tapi katanya bisa diuangkan,” ujar Rudi.
Informasi mengenai tawaran ini menyebar luas di kalangan masyarakat Depok melalui berbagai saluran, seperti media sosial, grup WhatsApp, dan obrolan antar tetangga. Nur (38), warga lainnya, mengungkapkan bahwa ia mendapatkan informasi dari temannya yang mengarahkannya untuk mendaftar melalui aplikasi World App dan mendapatkan jadwal verifikasi retina dan wajah di lokasi tersebut.
Di sisi lain, Tools for Humanity (TFH), perusahaan pengembang layanan Worldcoin dan WorldID, telah memberikan tanggapan terkait pembekuan layanannya di Indonesia oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi). Pembekuan ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah potensi risiko terhadap keamanan data masyarakat Indonesia.
TFH menyatakan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk memahami persyaratan izin dan lisensi yang relevan. Perusahaan juga menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti apabila ditemukan kekurangan atau kesalahpahaman dalam proses perizinan. "Kami berharap dapat terus melanjutkan dialog konstruktif dan suportif yang telah terjalin selama setahun terakhir dengan pihak pemerintah terkait," demikian pernyataan resmi dari TFH.
Dengan adanya imbauan dari Wali Kota Depok dan langkah preventif dari Kemenkomdigi, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dan mempertimbangkan segala aspek sebelum memutuskan untuk berpartisipasi dalam aktivitas pemindaian retina mata yang menawarkan imbalan.