Kalimantan Tengah Waspada Karhutla: Curah Hujan Menurun, Potensi Kebakaran Meningkat
Kalimantan Tengah (Kalteng) meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seiring dengan penurunan intensitas curah hujan yang terjadi sejak awal Mei 2025. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan meningkatnya risiko karhutla, terutama di wilayah selatan provinsi tersebut.
Berdasarkan pantauan Stasiun Meteorologi Kelas II Tjilik Riwut, sebagian besar wilayah Kalteng menunjukkan tingkat kerentanan yang tinggi terhadap kebakaran lahan. Peta tingkat kemudahan terbakar lapisan atas permukaan tanah, yang diperbarui secara berkala, mengindikasikan bahwa kondisi lahan di banyak area cukup kering dan mudah tersulut api. "Potensi kemudahan terjadinya kebakaran di wilayah Kalteng bagian tengah hingga selatan cukup tinggi, masuk kategori sangat mudah terbakar," ujar Lian Adriani, Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Tjilik Riwut.
Data menunjukkan bahwa pada periode 3-6 Mei 2025, beberapa wilayah teridentifikasi memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap kebakaran, meliputi:
- Sebagian wilayah Kabupaten Gunung Mas
- Kapuas
- Pulang Pisau
- Kotawaringin Timur
- Katingan
- Seruyan
- Kotawaringin Barat
- Sukamara
- Lamandau
- Barito Selatan
- Kota Palangka Raya
Wilayah Kalteng bagian selatan bahkan sempat masuk kategori "sangat mudah terbakar" pada tanggal 5 Mei lalu. Kondisi ini disebabkan oleh curah hujan yang menurun dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan lahan menjadi lebih kering dan rentan terhadap api.
Untuk tanggal 6 Mei, area dengan kategori "sangat mudah terbakar" sedikit berkurang, meliputi sebagian Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Barat, Lamandau, Sukamara, sebagian kecil Kotawaringin Timur, dan sebagian kecil Katingan. Meskipun demikian, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.
Kabar baiknya, prakiraan cuaca menunjukkan adanya potensi hujan di wilayah Kalteng dalam beberapa hari ke depan. Diharapkan, hujan ini dapat membantu menurunkan potensi terjadinya kebakaran dan menjaga kelembaban lahan.