Microsoft Evaluasi Dampak Lingkungan dari Sistem Pendingin Pusat Data: Studi Ungkap Potensi Pengurangan Emisi dan Konsumsi Air

Lonjakan kebutuhan pusat data, dipicu oleh perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI), telah memicu kekhawatiran terkait dampak lingkungan, khususnya konsumsi air yang signifikan untuk pendinginan. Microsoft, sebagai salah satu pemain utama di industri ini, tengah berupaya proaktif mengevaluasi dan meminimalkan jejak ekologis operasional pusat datanya.

Kebutuhan air dalam jumlah besar untuk mendinginkan komponen elektronik di pusat data menjadi perhatian utama, terutama di wilayah yang rentan terhadap kelangkaan air. Sistem pendingin konvensional seringkali bergantung pada air bersih, meningkatkan tekanan pada sumber daya air yang terbatas.

Guna memahami dampak sistem pendingin secara komprehensif, Microsoft melakukan penilaian siklus hidup yang mendalam terhadap berbagai metode pendinginan. Penilaian ini mencakup seluruh tahapan, mulai dari manufaktur komponen, transportasi, hingga pembuangan akhir, dengan fokus pada penggunaan energi, konsumsi air, dan emisi gas rumah kaca.

Studi yang berlangsung selama dua tahun ini menganalisis empat metode pendinginan yang berbeda:

  • Pendinginan udara tradisional
  • Pelat dingin
  • Perendaman satu fase
  • Perendaman dua fase

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pelat dingin dan perendaman menawarkan potensi signifikan dalam mengurangi dampak lingkungan. Dibandingkan dengan pendinginan udara konvensional, kedua metode ini mampu:

  • Memangkas emisi gas rumah kaca sebesar 15-21%
  • Mengurangi permintaan energi hingga 20%
  • Menurunkan penggunaan air antara 31-52%

Lebih lanjut, studi tersebut menyoroti bahwa transisi ke 100% energi terbarukan berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 85-90%, terlepas dari teknologi pendinginan yang digunakan.

Namun, teknologi pendinginan cair, meskipun lebih efisien, juga memiliki tantangan tersendiri. Metode perendaman dua fase yang paling efisien menggunakan PFAS (per- dan polifluoroalkil), bahan kimia yang menghadapi pengawasan ketat di Amerika Serikat dan Uni Eropa karena potensi dampak kesehatan yang merugikan.

Saat ini, Microsoft tidak menggunakan pendinginan perendaman, namun sedang mengimplementasikan sistem pelat dingin, terutama untuk mendinginkan perangkat keras bertenaga tinggi seperti GPU yang digunakan dalam komputasi AI.

Sebagai langkah konkret menuju keberlanjutan, Microsoft berencana menguji coba desain pusat data revolusioner yang tidak memerlukan air untuk pendinginan. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mencapai target 'negatif karbon' pada tahun 2030.

Microsoft juga telah membuka metodologi penilaian siklus hidup teknologi pendinginannya dalam repositori terbuka, yang memungkinkan penyedia layanan cloud lainnya untuk melakukan analisis serupa. Langkah ini mencerminkan komitmen Microsoft untuk mendorong inovasi dan kolaborasi dalam pengembangan solusi pusat data yang lebih berkelanjutan.