Sinergi TNI dan Disdikpora Cianjur: Pembentukan Karakter Siswa SMP Melalui Pelatihan Militer
Pemerintah Kabupaten Cianjur mengambil langkah proaktif dalam membina karakter siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) melalui program pelatihan intensif yang berlokasi di Batalyon Infanteri Raider 300/Braja Wijaya. Inisiatif ini, buah kolaborasi antara Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), menyasar 30 siswa sebagai peserta awal.
Kepala Disdikpora Cianjur, Ruhli Solehudin, menekankan bahwa program ini bukanlah bentuk hukuman, melainkan upaya terstruktur untuk menanamkan nilai-nilai positif dan meningkatkan kedisiplinan. “Kami melihat ini sebagai kesempatan emas untuk memberikan bekal berharga kepada generasi muda Cianjur,” ujarnya. Ruhli menambahkan, evaluasi akan dilakukan secara berkala, dan tidak menutup kemungkinan program ini akan diperluas dengan melibatkan lebih banyak siswa yang membutuhkan pendampingan.
Peserta program berasal dari berbagai latar belakang permasalahan, mulai dari keterlibatan dalam aksi tawuran, penyalahgunaan waktu untuk bermain game online hingga larut malam, hingga pelanggaran ketertiban umum. Program pembinaan di lingkungan militer ini dirancang untuk memberikan pengalaman berbeda dan menantang, sekaligus menanamkan rasa tanggung jawab dan cinta tanah air.
Selama dua pekan, para siswa akan dididik dan dilatih oleh instruktur dari Batalyon Infanteri Raider 300/Braja Wijaya. Materi pelatihan meliputi:
- Pembentukan kedisiplinan melalui kegiatan baris-berbaris dan tata cara upacara.
- Peningkatan kesadaran bela negara dan cinta tanah air melalui materi wawasan kebangsaan.
- Penguatan mental dan karakter melalui kegiatan motivasi dan pengembangan diri.
- Pembinaan fisik melalui olahraga dan kegiatan outbond.
Setelah menyelesaikan pelatihan di barak militer, para siswa akan dipantau secara berkelanjutan oleh pihak sekolah selama enam bulan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa nilai-nilai positif yang telah ditanamkan selama pelatihan dapat terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Irfan Maulana, seorang guru yang dua siswanya mengikuti program ini, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia berharap program ini dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi permasalahan siswa yang kerap membolos sekolah akibat kecanduan game online. “Kami sangat mendukung program ini dan berharap dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun ajaran,” ungkapnya. Dukungan serupa juga datang dari para orang tua siswa, yang berharap anak-anak mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik setelah mengikuti pelatihan di lingkungan militer.