Umi Pipik Tempuh Jalur Hukum, Beri Efek Jera Pembully Abidzar Al Ghifari
Kasus perundungan (bullying) yang menimpa Abidzar Al Ghifari, putra dari Umi Pipik, memasuki babak baru. Umi Pipik, yang selama ini dikenal sabar dan tenang, akhirnya memutuskan untuk menempuh jalur hukum terhadap dua orang netizen yang diduga melakukan perundungan terhadap putranya.
Keputusan ini diambil setelah Umi Pipik merasa kesabarannya telah habis. Ia ingin memberikan efek jera kepada pelaku perundungan dan juga sebagai pembelajaran bagi masyarakat luas. Umi Pipik menekankan bahwa perundungan adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi dan harus dihentikan.
"Ini untuk pembelajaran siapa pun, mau seorang ayah, mau seorang anak, kita kasih tahu pembullyan itu tidak baik. Bahkan pemerintah tengah mendalami, menggalakkan tentang pembullyan. Ini pembelajaran buat siapa pun," ujar Umi Pipik di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).
Umi Pipik mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya telah memaafkan kedua netizen tersebut. Namun, ia tetap ingin melanjutkan proses hukum sebagai bentuk efek jera. Ia tidak ingin kasus ini dianggap remeh dan menjadi contoh buruk bagi masyarakat.
"Kalau hanya maaf, nanti besok-besok banyak orang yang seperti itu 'gampang banget nanti juga public figure maafin'. Bukan seperti itu. Harus dijadikan pelajaran, efek jera untuk siapa pun, kita ini nggak main-main untuk pembullyan," tegasnya.
Bintang film Haji Backpacker itu mengaku sangat menyayangkan tindakan perundungan yang menimpa putranya. Ia berharap, dengan menempuh jalur hukum, kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam berkomentar dan bersikap di media sosial.
"Kan kita di negara hukum, lawyer saya sudah menempuh jalur hukum, jadi saya serahkan ke jalur hukum. Di sini yang harus digarisbawahi bahwa kalau pemerintah saja sedang menggalakkan tidak pembullyan gitu, kalau ini dibiarkan nanti akan dicontoh sama anak-anak," katanya.
Umi Pipik juga menuturkan bahwa ia telah bertemu dengan salah satu pelaku perundungan. Namun, ia menegaskan bahwa ia tidak akan berdamai. Ia ingin proses hukum tetap berjalan agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
"Gak mau damai. Saya dan anak-anak saya sudah memaafkan, tetapi ini tadi atas konsultasi semua ya ini untuk efek jera. Kita public figure, kita kasih tahu," ujarnya.
Keputusan Umi Pipik untuk menempuh jalur hukum ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Banyak yang mengapresiasi keberaniannya dalam melawan perundungan dan memberikan efek jera kepada pelaku. Diharapkan, kasus ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas untuk tidak mentolerir tindakan perundungan dalam bentuk apapun.