Teror Ular Piton Resahkan Warga Magetan: Ayam Hilang Misterius Terjawab

Warga Desa Krajan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan seekor ular piton berukuran besar di sebuah gudang tua. Penemuan ini menjadi jawaban atas misteri hilangnya ayam peliharaan warga dalam beberapa waktu terakhir.

Keresahan warga bermula ketika ayam-ayam peliharaan mereka mulai menghilang secara misterius. Awalnya, mereka tidak menaruh curiga dan menganggap hal tersebut sebagai kejadian biasa. Namun, frekuensi kehilangan ayam yang semakin meningkat membuat warga mulai waspada. Kecurigaan warga semakin menguat ketika beberapa dari mereka melihat penampakan ular berukuran besar di sekitar pemukiman.

Salah seorang warga, Tini, mengungkapkan bahwa hilangnya ayam sudah menjadi keluhan utama warga dalam beberapa minggu terakhir. "Yang sering dikeluhkan hilang itu ayam. Kami pikir ularnya tidak sebesar itu," ujarnya. Lokasi penemuan ular di bangunan bekas gudang juga menjadi hal yang tak terduga, mengingat kondisi gudang yang tertutup dan jarang diakses.

Setelah beberapa kali melihat ular tersebut, warga akhirnya memutuskan untuk memanggil seorang pawang ular bernama Andri. Dengan keahliannya, Andri berhasil menangkap ular piton tersebut. Andri memperkirakan bahwa ular tersebut belum lama memangsa, terlihat dari kondisi tubuhnya yang relatif kurus dibandingkan dengan panjangnya yang mencapai empat meter.

"Ini belum makan, biasanya dia akan mencari perlindungan sekaligus mengincar mangsa. Kalau di permukiman seperti ini ada hewan peliharaan seperti ayam. Ini kalau mangsa kambing sudah bisa," kata Andri.

Andri menjelaskan bahwa gudang tua menjadi lokasi ideal bagi ular piton untuk bersembunyi karena kondisinya yang lembap dan dikelilingi oleh rerumputan tinggi. Kondisi ini memberikan perlindungan yang baik bagi ular sekaligus menjadi tempat yang strategis untuk mengintai mangsa. "Gudang menjadi lokasi yang baik untuk sembunyi, apalagi sekitarnya banyak rumput dan semak yang tinggi. Selain ayam, mungkin tikus yang bersarang di gudang jadi incaran," ucapnya.

Ular piton dengan berat sekitar 25 kilogram tersebut membutuhkan penanganan khusus untuk diamankan. Andri mengungkapkan bahwa diperlukan minimal dua orang untuk mengamankan ular tersebut karena kekuatan belitannya yang sangat kuat. "Dengan panjang empat meter, akan kesulitan kalau kami sendiri untuk menangkap, setidaknya dua orang agar aman. Yang satu pegang ekor," kata Andri.

Setelah berhasil diamankan, ular piton tersebut rencananya akan dilepaskan kembali ke habitatnya di hutan yang jauh dari permukiman warga. Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik antara ular dan manusia serta menjaga keselamatan kedua belah pihak.